Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.
PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sebuah video guru menampar murid menghebohkan jagat pendidikan di Banyumas, Jawa Tengah. Kejadian di video tersebut benar adanya alias fakta.
Dalam video berdurasi 15 detik itu, tampak oknum guru yang baru-baru ini diketahui berinisial LS menampar dengan keras beberapa muridnya di depan kelas.
Sontak, video yang diambil oleh seorang murid SMK Kesatrian Purwokerto itu menjadi viral di media sosial.
Narasi yang beredar
Bahkan video yang pertama kali dibagikan oleh sebuah akun Facebook bernama Hezta Timor-Er Banyumas, Kamis (19/4/2018) pagi, telah dibagikan lebih dari 39.000 kali oleh warganet.
Di Youtube, video ini juga sudah banyak diunggah. Akun Youtube Manusia Biasa mengunggah video tersebut dengan judul: Viralkan!!! GURU MENAMPAR MURID DI SMK KSATRIAN PURWOKERTO.
Videonya bisa dilihat di bawah ini:
Video itu merekam adegan LS mengelus pipi muridnya dengan tangan kiri beberapa kali sembari mempersiapkan ancang-ancang. Sementara sang murid berdiri tegak di depannya, wajah dipalingkan ke samping, seolah pasrah untuk menerima tamparan.
“Plak”, sebuah tamparan keras pun mendarat di pipi sang murid. Bahkan, saking kerasnya, tubuh murid berseragam abu-abu itu sampai terhuyung ke belakang.
Penelusuran dan verifikasi
Kompas.com memverifikasi peristiwa yang ada di video tersebut langsung ke pihak SMK Kesatrian Purwokerto.
Ketika dikonfirmasi, Kamis (19/4/2018), Wakil Kepala Kesiswaan SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rahamawati membenarkan aksi kekerasan itu terjadi di sekolahnya. Peristiwa itu, kata Inayah, terjadi di ruang kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) 3.
“Betul, guru yang ada di video bernama LS, kami kaget dan merasa kecolongan dengan peristiwa ini, soalnya Pak LS ini dikenal baik dan dekat dengan murid-muridnya,” katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan