Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Berkedok Umrah di Trenggalek Terungkap, Pelaku Bawa Uang Korban Rp 40 Juta

Kompas.com - 18/04/2018, 23:02 WIB
Slamet Widodo,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


TRENGGALEK, KOMPAS.com – Seorang pelaku tindak kejahatan penipuan berkedok ibadah umrah di Trenggalek, Jawa Timur, ditangkap polisi pada Rabu (18/4/2018). Pelaku mencatut salah satu nama biro perjalanan umrah guna melancarkan aksinya.

“Untuk mengelabuhi korban, pelaku menawarkan promo ibadah umrah dan mencatut salah satu biro perjalanan umrah,” terang Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo Syahputro.

Pelaku bernama Jennuar Kiki Hersian tercatat sebagai warga Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kini mesti berurusan dengan polisi.

Diketahui, pelaku melakukan tindak kejahatan penipuan terhadap korban yang berasal dari Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

“Pelaku berasal dari Kabupaten Sidoarjo dan dilaporkan oleh korban atas nama Suroso (43), warga Kecamatan Kampak, Trenggalek,” ungkap Didit.

Pelaku ditangkap oleh Unit Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Trenggalek di rumahnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo beberapa hari lalu.

“Dari barang bukti, terdapat kuitansi tanda terima dari dua nama biro perjalanan umrah, yakni PT Darussalam Internasional dan PT MWU Solusi Balad Lumampah,” terang Didit.

Baca juga: Penipuan Umrah di Makassar Kembali Dibongkar, Nilainya Sekitar Rp 100 Miliar

Kasus ini bermula ketika korban hendak mengikuti program promo ibadah umrah yang ditawarkan oleh pelaku. Setelah melakukan transaksi pembayaran dua kali dan hingga akhirnya lunas, korban tidak kunjung diberangkatkan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Korban melakukan pembayaran melalui transfer terhadap pelaku total sekitar Rp 40 juta.

“Setelah korban membayar lunas sebesar Rp 40 juta, korban tidak kunjung diberangkatkan sesuai waktu yang dijanjikan oleh biro perjalanan umrah yang diutarakan oleh tersangka,” tutur Didit.

Merasa tertipu, akhirnya korban melaporkan pelaku ke polisi. Sejumlah barang bukti berupa kuitansi pelunasan pembayaran, surat perjanjian antara korban dan pelaku yang berisi jadwal pemberangkatan, serta sejumlah bukti pembayaran diamankan di Mapolres Trenggalek guna penyelidikan lebih lanjut.

Polisi terus mengembangkan kasus ini dan dimungkinkan ada pelaku lain maupun korban lain yang belum melapor.

“Kami terus lakukan perkembangan kasus ini, dan kami harapkan untuk segera melapor ke polisi apabila ada warga yang merasa menjadi korban ibadah umrah ini,” ujar Didit.

Adapun tersangka yang berstatus ibu rumah tangga ini mengaku mencari nasabah ibadah umrah sebagai sampingan. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan hukuman empat tahun penjara.

“Saya tidak fokus pada pekerjaan (mencari nasabah) ini, dan hanya sampingan,” ucap pelaku.

Baca juga: 21.000 Jemaah Jadi Korban, Berkas Kasus Penipuan Biro Haji dan Umrah di Bandung Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kompas TV Kehidupan Sitti Bunayya berubah drastis setelah Abu Tours terjerat kasus penipuan 86 ribu calon jemaah Haji dan Umrah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com