Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Babat-Widang Ambruk, Badan Truk yang Terjun ke Sungai Dipotong-potong

Kompas.com - 18/04/2018, 17:32 WIB
Hamzah Arfah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com — Untuk memudahkan proses pengangkatan, Rabu (18/4/2018), badan tiga truk yang terjun ke Sungai Bengawan Solo saat Jembatan Babat-Widang di Jawa Timur ambruk kemarin dipotong menjadi beberapa bagian.

Kemarin, setelah tragedi terjadi, upaya pengangkatan badan truk secara utuh tidak membuahkan hasil.

"Setelah saya cek, mereka pakai crane yang beratnya 40 ton. Sementara truk itu, kan, bebannya 18 ton sehingga total ada 58 ton dan itu melebihi ketentuan umum jembatan dan membuat jembatan sempat goyang, jadi tidak dilanjutkan," tutur Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII I Ketut Darmawahana di lokasi kejadian, Rabu.

"Kami sudah bertemu dengan salah satu pemilik truk dan sepakat truk untuk dipotong dan tidak diangkut utuh, bisa dipotong dua atau tiga bagian. Hanya kami minta kepada pihak kepolisian agar membantu karena satu truk masih belum diketahui pemiliknya," lanjutnya kemudian.

(Baca juga: Kisah Tragis Sopir Truk Sempat Cengkeram Tangan Penolong Sebelum Tewas Tenggelam)

Ketut mengatakan, upaya evakuasi tubuh truk yang terjebak dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian dianggap sebagai win-win solution untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya hal lain yang tidak diinginkan.

"Hal ini juga sebab kami tak ingin mencari solusi dan tak ingin timbul bencana lain," ungkap dia.

Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi dengan pemotongan tubuh truk terus dilakukan dengan cara memisahkan bagian tubuh truk menggunakan las.

"Jadi, evakuasi harus dilakukan secara cepat dan tentunya aman. Saya juga meminta kepada pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk mengimbau masyarakat tidak terlalu dekat dengan lokasi sebab masyarakat harus tetap aman," ungkapnya.

(Baca juga: Pelajar SMP dan Pacarnya Batal Menikah Pekan Ini Gara-gara Camat)

Dari pantauan Kompas.com, warga sekitar antusias menyaksikan proses evakuasi truk yang sedang berlangsung. Mereka berbondong-bondong melihat langsung dari bawah jembatan lama (satu lajur dengan jembatan yang ambruk).

"Penasaran kepingen lihat saja bagaimana truk dipotong dan nantinya diangkat dengan crane," ucap Usman, salah satu warga yang menyaksikan di bawah jembatan lama.

Pihak BBPJN VIII juga berjanji, selepas badan truk berhasil dievakuasi dari jembatan yang ambruk, mereka akan terus melakukan pengerjaan jembatan bailey agar dapat dilewati pengguna jalan untuk sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com