Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Bolos Sekolah, 2 Siswi SD Memulung di Malam Hari demi Bantu Ibu

Kompas.com - 17/04/2018, 07:56 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Langkah kaki dua bocah mungil yang berjalan pelan beriringan memecah keheningan suasana tengah malam di sudut perkotaan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (16/4/2018) dini hari.

Dinginnya cuaca malam waktu itu mengantarkan dua siswi sekolah dasar (SD) tersebut, Purwanti Endang Adinda Lestari (10) dan Alinda Susi Lestari (9), bergeser pulang ke rumah keluarganya.

Setidaknya, kakak beradik ini hendak berbaring melepas lelah setelah semalaman menyusuri jalan mengais rezeki. Sisa-sisa sampah berserakan yang bernilai jual dipungutinya dan dikumpulkan ke dalam karung yang mereka bawa.

Kali ini mereka kurang beruntung, karung yang masing-masing mereka pikul terlihat kempis. Dua karung itu hanya disesaki beberapa botol plastik yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari tangan.

Mereka tak mengeluh hasil memulung saat itu, cuma sudah tidak tahan dengan rasa kantuk. Padahal saat itu mereka masih harus menempuh perjalanan kaki sekitar 1,5 kilometer untuk menuju rumah.

Di sela perjalanannya pulang, setiap saat mereka terpaksa berhenti sejenak untuk duduk bersandar di pohon di trotoar jalanan.

"Sepi mas. Kami capek mau pulang dan tidur," kata Endang diamini Alinda saat ditemui Kompas.com di kawasan Alun-alun Purwodadi sekitar pukul 00.30 WIB.

Kaki kecil kedua bocah itu kotor tanpa alas kaki, pakaiannya pun lusuh dan rambutnya kusut. Raut wajah keduanya tampak lesu meski sesekali mereka terlihat polos asyik bercanda bergurau. Wajar saja, mereka masih anak-anak lugu yang mudah larut dalam dunianya sendiri.

Selang beberapa menit, belum sempat kami mengobrol panjang lebar, kedua bocah yang semula duduk di trotoar itu mendadak berlari menghindar. Mereka sepertinya terusik hingga bergegas pulang.

Mulung saat malam

Bagi para juru parkir, pedagang malam dan juga warga yang hobi nongkrong di malam hari di wilayah perkotaan Purwodadi, kehadiran kedua gadis kecil pemulung itu sudah tidak asing lagi. Sudah lebih dari setahun mereka mulai akrab dengan jalan. Setiap malam hari sekitar pukul 18.00 WIB, kedua gadis mungil itu mulai beroperasi memunguti sampah hingga larut malam.

Jamak orang yang iba tak sampai hati melihat keduanya seperti itu. Tak jarang, selembar demi selembar uang diberikan kepada keduanya.

"Bahkan, terkadang ada juga orang yang membagikan sembako karena kasihan. Seumpama saya berduit, sudah saya asuh sebagai anak. Saya saja sering ngasih uang ke mereka, seribu atau dua ribu," terang seorang juru parkir di kawasan Alun-alun Purwodadi, Joko Supriyono (36).

Baca juga : RPPA Mosintuwu Poso Kecam Aksi Pemerkosaan Siswi SD hingga Hamil

Siapa sangka bahwa dua anak ingusan itu adalah pekerja kasar. Mereka berjuang mencari nafkah demi keberlangsungan hidupnya sendiri.

Di saat bocah-bocah seusianya terlelap dalam pelukan hangat ibundanya, kedua bocah ini masih melek mengais sampah yang bernilai untuk dijual demi memenuhi kebutuhan hidup.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com