Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Amien Rais Bicara Partai Setan sebagai Pembina Alumni 212

Kompas.com - 15/04/2018, 06:16 WIB
Fitri Rachmawati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais soal dikotomi partai setan dan partai Allah tidak mewakili partai.

“Ya memang sudah diluruskan. Itu kan Pak Amin sebagai pembina atau penasihat Alumni 212. Itu juga ceramah di masjid habis shalat subuh, menjelaskan tentang teologi apa yang terkandung dalam Al Quran. Itu yang dijelaskan. Oleh karena itu, jangan dipersepsikan lain,” kata Zulkifli usai membuka Rakerwil DPW PAN NTB di Mataram, Sabtu sore (14/4).

Ketika ditanyakan apakah PAN kecewa atas pernyataan yang disampaikan Amien Rais itu, Zulkifli enggan berkomentar.

“Itu kata kamu ya,” ujarnya sambil berlalu meninggalkan lokasi Rakerwil DPW PAN NTB.

(Baca juga: Anak Amien Rais: Setahu Saya Bapak Tak Pernah Punya Motor)

Sebelumnya diberitakan, dalam sebuah ceramah di Jakarta, Amien mendikotomikan adanya partai setan dan partai Allah.

Awalnya, dia mengajak semua pihak termasuk PAN, PKS, dan Gerindra bersama umat Islam berjuang bersama membela agama.

Kemudian, dia menyebutkan, sebaliknya ada pula partai besar yang bergabung dengan partai setan. Namum, saat dikonfirmasi partai mana yang dimaksud partai setan, dia enggan menjawab.

(Baca juga: Ketum PPP Minta Amien Rais Tak Pancing Masyarakat dengan Sentimen Agama)

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy angkat suara. Dia meminta Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tak memancing sentimen agama dengan membuat dikotomi partai setan dan partai agama.

 

Kompas TV Amien Rais mengkritik sejumlah kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo, termasuk soal reklamasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com