SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan soal kritik yang semestinya disampaikan kepada pemerintah.
Menurut Presiden, kritik harus disertai dengan data, serta diberi solusi. Jika kritik tanpa data dan solusi, itu dianggap sebagai pencelaan.
"Kita kadang sering tidak bisa membedakan kritik dan mencela. Beda lho itu," ucap Jokowi, di depan para penyuluh agama di Semarang, Sabtu (14/4/2018).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, antara kritik dan mencela itu berbeda. Demikian halnya dengan kritik dan mencemooh, atau kritik dengan menjelek-jelekkan. Dua entitas itu, sambung Jokowi, adalah dua hal yang berbeda.
Baca juga: Gerindra dan PKS Kritik Kebijakan Jokowi soal Perpres Tenaga Kerja Asing
"Kritik itu ada (pakai) data dan memberi solusi. Kalau tidak ya itu namanya mencemooh. Itu yg tidak boleh dikembangkan," ujarnya.