Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Utang, Dua Sopir Nekat Edarkan Uang Palsu

Kompas.com - 13/04/2018, 15:53 WIB
Ari Widodo,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Dua tersangka pengedar uang palsu (upal) diringkus jajaran Satreskrim Polres Demak, Jawa Tengah.

Kedua pelaku yang berprofesi sebagai sopir itu ditangkap polisi saat melakukan transaksi uang palsu di Jalan Raya Mijen pada Selasa (3/4/2018).

Para pekaku masing-masing bernama Sutiyono (49), warga Desa Mijen, RT 03 RW 07, Kecamatan Mijen, Demak dan; Adihin (39), warga Jalan Kebon Mangga, RT 09 RW 07, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan barang bukti uang palsu senilai Rp 30.300.000, pecahan 50.000.

Tersangka Sutiyono alias Pak Haji terpaksa mengedarkan uang palsu di Kabupaten Demak lantaran terjerat utang.

Baca juga : Polisi Selidiki Keterkaitan Uang Palsu Rp 6 Miliar dengan Pilkada

Namun naas, belum sempat mengedarkannya, pelaku sudah keburu ditangkap polisi.

"Utang saya banyak, ada Rp 600 juta. Bingung, tidak bisa 'nyaur' (mengembalikan). Pikiran buntu, Mas. Akhirnya cari jalan pintas, edarkan uang palsu, biar cepat dapat uang," kata Sutiyono saat gelar perkara di Mapolres Demak, Jumat (13/4/2018).

Sutiyono menambahkan, awal pertemuannya dengan Adihin lantaran diperkenalkan oleh temannya sesama sopir.

Adihin memang dikenal sebagai perantara pembelian uang palsu. Bahkan, Adihin yang juga residivis itu pernah dipenjara selama tiga tahun karena kasus serupa.

"Saya sempat ke Jakarta, tapi stok upal kosong. Kemudian transfer uang Rp 8 juta dan saya dapat uang palsu senilai Rp 30.300.000. Rencananya, ya buat bayar utang ke teman dan saudara, belum kesampaian malah ketangkap," lanjutnya.

Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Maesa Soegriwo mengatakan, terbongkarnya kasus uang palsu tersebut berawal dari laporan masyarakat.

Kemudian pihaknya melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku.

"Saat keduanya sedang bertransaksi berhasil kami tangkap. Jadi, uang palsu tersebut belum sempat beredar ke masyarakat," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan, uang palsu tersebut rencanamya digunakan oleh tersangka untuk membayar utang.

"Kasus ini masih kami kembangkan untuk mengungkap jaringan mereka," bebernya.

Baca juga : Polisi Amankan Uang Palsu Senilai Rp 6 Miliar di Dalam Koper

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 36 ayat (2), ayat (3) Jo Pasal 26 ayat (2), ayat (3) UU RI No 07 Tahun 2011 dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun.

"Belajar dari kasus ini, kami mengimbau agar masyarakat lebih teliti dan hati-hati, saat transaksi jual-beli. Jika ada yang mencurigakan segera lapor polisi," tandasnya.

Kompas TV Berniat membayar hutang pada bank dari hasil penjualan rumahnya, Mujiono justru dikejutkan karena uang yang disetorkannya adalah uang mainan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com