Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Operasi Lebaran 2018, Jalur Selatan KA Rawan Longsor dan Pelemparan

Kompas.com - 11/04/2018, 22:47 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro melakukan inspeksi jalur selatan kereta api dalam rangka menyambut operasi angkutan mudik Lebaran 2018, Rabu (11/4/2018).

Inspeksi dilakukan mulai dari Bandung dan rencananya berakhir di Surabaya.

Hasilnya, ada sejumlah titik rawan di sepanjang jalur selatan kereta api. Seperti di jalur Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto. Di sepanjang jalur itu terdapat tujuh titik rawan longsor, tanah ambles dan banjir. Sedangkan di Daop 7 Madiun terdapat dua titik rawan longsor dan tanah ambles.

"Bahwa jalur rawan ada dua macam. Karena alam dan satu lagi non teknis. Kalau yang alam ini rawan longsor, rawan banjir, rawan ambles. Itu kita susuri jalur selatan itu, misalkan saja Daop 5 itu ada 7 titik rawan. Menuju ke sini Daop 7 ada dua titik rawan saja. Namun demikian tetap dijaga," katanya setelah tiba di Stasiun Malang Kota Baru.

Baca juga : Jalur Kereta Cirebon-Purwokerto Sudah Bisa Dilintasi

Selain karena faktor alam, kerawanan lainnya karena faktor non-teknis seperti adanya pelemparan terhadap KA yang sedang melintas. Kerawanan itu berada di Daop 6 Yogyakarta atau jalur Yogyakarta-Solo dan jalur Daop 8 Surabaya.

"Daop 6 Yogyakarta-Solo hampir tidak ada (kerawanan faktor alam). Rawan pelemparan ada. Daop 8 ini laporannya pada prinsipnya tidak terdapat titik rawan yang bersifat alam tetapi penjaga terhadap pelemparan tetap dilakukan pendekatan sosialisasi secara kewilayahan maupun penjagaan," katanya.

Edi mengaku sudah melakukan antisipasi di setiap titik rawan tersebut. Salah satunya adalah menstabilkan kontur tanah yang membahayakan bagi perjalanan kereta api.

"Lereng-lereng yang sangat membahayakan yang sifatnya bisa longsor atau mudah longsor itu tadi sudah dilakukan pengeprasan supaya kestabilannya terjaga. Di samping itu juga penjagaan," katanya.

Baca juga : Sungai Meluap, Jalur Kereta Cirebon-Purwokerto Lumpuh Total

Selain itu, pihaknya juga melakukan antisipasi terhadap perlintasan di sepanjang jalur kereta api. Terutama perlintasan tanpa palang pintu. Edi menilai, perlintasan itu juga rawan jika volume perjalanan kereta api meningkat.

"Perlintasan terbagi dua, resmi dan tidak resmi. Untuk kali ini manakala operasi lebaran berlaku maka kita terjunkan semua (penjaga jalan lintasan) PJL ekstra. Penjaga jalur itu semuanya kita turunkan untuk menjaga," katanya.

Kompas TV Kecelakaan mengakibatkan seorang masinis tewas dan sejumlah gerbong kereta tergelincir. Akibatnya, jalur kereta di wilayah selatan dialihkan menuju jalur utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com