Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parinah, TKI yang Hilang Kontak Selama 14 Tahun Telah Tiba di Tanah Air

Kompas.com - 11/04/2018, 22:18 WIB
Iqbal Fahmi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Parinah (50), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyumas, Jawa Tengah, yang hilang tanpa kabar selama 14 tahun akhirnya tiba di tanah air, Rabu (11/4/2018).

Pesawat yang membawa Parinah dari London mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pukul 18.30 WIB.

Kepala Bidang Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Penempatan Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banyumas, Agus Widodo mengatakan, sebelum diantar ke kampung halaman, Parinah akan lebih dulu mengikuti serah terima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Setelah itu, ujar Agus, Parinah akan dikawal oleh perwakilan dari Badan Pos Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP4TKI) Serang ke rumah salah satu putranya di Desa Nusawungu, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah.

“Jika tidak ada aral melintang, kemungkinan sampai di Nusawungu Kamis (12/4/2018) pagi,” ujarnya.

Baca juga : 14 Tahun Hilang Tanpa Kabar, TKI Parinah Ditemukan di Inggris

Di luar proses hukum, dinas rencananya akan melakukan assesment tersendiri kepada Parinah setibanya di Cilacap. Selain untuk mengetahui kronologi yang dialami, Parinah juga akan difasilitasi penuh jika berkehendak untuk mengikuti pelatihan.

“Kalau proses hukum sudah dikawal oleh Kemenlu dan BNP2TKI, kita hanya akan assesment, karena dulu Ibu Parinah juga pernah jadi wiraswasta sebelum berangkat ke Arab,” katanya.

Agus mengungkapkan, kasus yang terjadi pada sang pahlawan devisa akan menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah. Sebab, pihaknya sebelumnya sama sekali tidak mengetahui keberadaan Parinah di luar negeri.

“Kemungkinan ilegal, karena jika sesuai prosedural kami gampang sekali monitornya, cuma tinggal cek saja di siskotkln.bnp2tki.go.id bakal kelihatan semua,” paparnya.

Untuk itu, Agus berharap masyarakat yang berencana untuk menjadi calon TKI agar mengikuti prosedural yang berlaku dan berangkat melalui perusahaan penyalur yang juga kredibel. Selain itu, dia mengajak masyarakat untuk terlebih dahulu datang ke dinas untuk melapor.

“Sebenarnya tidak sulit untuk mengurus dokumen TKI, datang saja ke dinas, nanti kami fasilitasi penuh, gratis, tinggal milih PT mana yang dimau, ke negara mana mau berangkat,” paparnya.

Pada tahun 2017, pihaknya mendata ada sekitar 2.658 warga Banyumas yang menjadi TKI di luar negeri. Dari jumlah itu, lebih dari separuhnya memilih untuk bekerja di Taiwan.

“Yang penting jangan lewat perorangan, karena makin sini banyak sindikat yang seperti itu, mengiming-imingi ini itu, tapi ujung-ujungnya pasti bermasalah,” pungkasnya.

Baca juga : Kisah TKI Parinah 14 Tahun Tak Ada Kabar, Kerja Tak Dibayar di Inggris (1)

Seperti diberitkan, Parinah, TKI asal Banyumas, Jawa Tengah, yang hilang kontak dengan keluarga selama 14 tahun akhirnya ditemukan. Parinah ditemukan di sebuah rumah milik seorang dokter spesialis kandungan bernama Alaa M Ali Abdallah di Brighton, Inggris.

Meski diperlakukan dengan baik, selama bekerja di sana Parinah mengaku tidak mendapatkan gaji sesuai dengan perjanjian. Saat ini, empat orang anggota keluarga sang majikan yang berasal dari Arab itu telah ditahan oleh kepolisian setempat untuk menjalani proses hukum yang berlaku.

Kompas TV Pihak KBRI sudah berkomunikasi dengan Aan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com