Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panasnya Sesi "Head to Head" Emil Dardak dan Puti dalam Debat Pilgub Jatim

Kompas.com - 11/04/2018, 07:47 WIB
Caroline Damanik

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Puti Soekarnoputri terlibat perdebatan panas saat head to head dalam Debat Publik Perdana Pilgub Jawa Timur 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/4/2018) malam.

Selama empat menit, para calon, baik sendiri maupun bersama, memang diberi kesempatan untuk adu argumen head to head. Kesempatan pertama diberikan kepada Emil dan Puti.

Puti lalu diberi kesempatan terlebih dahulu untuk melontarkan pertanyaan. Calon wakil gubernur nomor urut 2 ini membuka debat dengan hasil blusukannya ke Kabupaten Trenggalek, wilayah kekuasaan Emil Dardak yang terakhir kali menjabat sebagai bupati.

"Kemarin saya sempat jalan-jalan juga menyapa warga Kabupaten Trenggalek. Lalu saya melihat bahwa di dalam data DPS 2016, tingkat kemiskinan Kabupaten Trenggalek itu naik 0,17 persen," ungkap Puti disambut sorakan miring dari hadirin di lokasi debat.

"Lalu 2017, tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Trenggalek juga naik 37 persen dari 9.960 orang sampai ke angka 13.000. Sementara, saya tahu Mas Emil punya program yang begitu baik, yaitu Millenial Job Center. Lalu bagaimana komitmen Mas Emil?" tanya Puti kemudian.

(Baca juga: Khofifah: Apa yang Sudah Dilakukan Gus Ipul Selama 9 Tahun Jadi Wagub?)

Begitu diberi kesempatan oleh pembawa acara untuk menjawab, Emil langsung mengatakan bahwa pertanyaan Puti adalah pertanyaan yang sudah bisa diprediksi sebelumnya. Emil lalu mendebat data milik Puti.

"Kalau bicara kemiskinan, coba cek angka yang terakhir. Malah penurunan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek hampir bisa mengalahkan penurunan kemiskinan di provinsi. Jadi angkanya sudah kepala 12. Cek di BPS saja, enggak usah teriak," jawab Emil.

Emil membantah data Puti soal pengangguran. Menurut dia, angka dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Kabupaten Trenggalek justru turun. 

Puti kembali menyebutkan bahwa berdasarkan data BPS yang juga digunakannya, angka pengangguran terbuka di Trenggalek justru lebih tinggi daripada di Jawa Timur.

"Kalau saya melihat tingkat pengangguran terbuka, kalau dibandingkan dengan Jatim, Trenggalek masih tinggi. Saya masih bertanya, komitmen Mas Emil dengan Millenial Job Center. Bisa dikembangkan di Trenggalek, tapi di Trenggalek yang hanya 1,2 persen wilayah Jatim juga tidak bisa (jalan). Kemudian Mas Emil mau bawa program ini ke Jawa Timur," tuturnya.

Emil langsung menjawab dengan menuding bahwa data yang diperoleh Puti salah.

"Nah ini dia yang salah kaprah. Tolong cek angkanya dulu, Mbak, sebelum dilanjutkan. Mbak Puti, Pak Wagub (Gus Ipul) ini punya datanya, coba ayo kita cek dari BPS. Tingkat pengangguran di Trenggalek justru lebih baik daripada tingkat pengangguran di Jawa Timur. Jadi coba dicek, ayo kita coba cek sekarang datanya. Jadi saya kira datanya ini salah ambil. Satu, starting point-nya salah," kata Emil dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.

(Baca juga: Terkejut, Nenek Becce Tersedu Saat Dipeluk Pak Menteri)

Emil juga memaparkan prestasi Trenggalek bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi saat La Nina melanda kawasan Indonesia pada sekitar tahun 2016 hingga meraih penghargaan nasional untuk pertumbuhan ekonomisi inspiratif.

Puti sesekali ingin menyela, namun tidak berhasil. Saat mendapat kesempatan bicara, Puti lalu menyinggung bahwa Trenggalek termasuk dalam kabupaten yang juga bergulat dengan persoalan stunting atau anak kerdil dan gizi buruk.

Baru dua kalimat diucapkan Puti, Emil sudah menyela ingin bicara. Namun, pembawa acara langsung memotong perdebatan yang memanas di antara keduanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com