Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Terus Berjatuhan, Kabupaten Bandung KLB Miras Oplosan

Kompas.com - 11/04/2018, 07:36 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com — Korban miras oplosan terus bertambah. Data hingga Selasa (10/4/2018), jumlah korban meninggal akibat miras oplosan di Jabar mencapai 45 orang.

Tingginya korban membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

"Statusnya KLB terkait kasus miras oplosan di Kabupaten Bandung tersebut sudah disetujui Kementerian Kesehatan. Dinas Kesehatan diminta untuk siaga menangani korban," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Ahmad Kustiaji, Selasa (10/4/2018).

Berdasarkan data dari Humas RSUD Cicalengka, rumah sakit ini menerima kunjungan 103 pasien keracunan alkohol dari 6-10 April 2018.

(Baca juga: Polisi Sukabumi Ringkus 4 Tersangka Pengedar Miras Oplosan)

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Barat merilis korban tewas setelah menenggak miras oplosan mencapai 45 orang dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, korban tewas diduga akibat keracunan alkohol tersebut mendapatkan perawatan medis di tiga rumah sakit, yakni RSUD Cicalengka, RS AMC Cileunyi, dan RSUD Majalaya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan prihatin terhadap kasus miras oplosan yang merenggut 23 orang dari 58 pasien yang dirawat di dua rumah sakit di Cicalengka, Kabupaten Bandung.

"Yang pertama kami sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Kami berharap ke depan tidak ada kejadian seperti itu lagi. Yang kedua, kami mengajak semua pihak untuk peduli terhadap urusan seperti ini. Kepada kepolisian dan pihak terkait mari kita petakan kecenderungan kejadian seperti ini terjadi," ujarnya.

(Baca juga: Kapolda Jabar: Korban Tewas Miras Oplosan Jadi 45 Orang)

Ia merasa heran karena kasus miras oplosan menelan korban jiwa biasanya sering ditemui di kawasan utara Jawa Barat, tetapi sekarang malah terjadi di bagian selatan Jawa Barat di Sumedang, Garut, dan kini Kabupaten Bandung.

"Ini seperti merunut kejadiannya. Tentu ke depan harus segera dicegah. Yang sudah ada dilokalisasi, yang belum ada kasus harus dicegah dan mari kita jaga bersama-sama," katanya.

"Kami ingin semua lembaga terlibat, keluarga juga harus menjadi garda terdepan dalam menjaga, mendidik, dan merawat anak-anaknya," kata Aher seraya mengajak sekolah-sekolah di Jawa Barat menyosialisasikan bahaya miras oplosan.

Kompas TV Hingga Selasa (10/4) siang korban miras oplosan di Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi 17 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com