Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pendapat Antar-paslon Pilgub Jatim soal "Start Up" dalam Dunia Digital

Kompas.com - 10/04/2018, 22:55 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com – Perkembangan dunia digital yang diwarnai dengan hadirnya start up menjadi salah satu topik perdebatan dalam salah satu sesi debat perdana Pilgub Jawa Timur, Selasa (10/4/2018).

Calon gubernur nomor urut 2, Saifullah Yusuf, mengatakan bahwa generasi milenial harus melek digital.

“Generasi milenial itu bukan hanya umur, tapi juga karya dan karakter. Untuk itulah, masyarakat harus melek digital,” ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Dia melanjutkan, setelah itu harus disiapkan pula infrastruktur dan iklimnya.

“Kita dorong anak muda mulai bisnis baru, beri dorongan untuk tidak hanya mencari kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja. Ada petani, peternak muda, ada juga yang bergerak di UMKM produksi,” tutur Gus Ipul.

Namun, Ipul juga mengatakan bahwa tidak semua start up bisa berhasil. Maka dari itu, harus diberikan kesempatan.

“Kita menyadari bahwa tidak semua start up itu berhasil. Menurut data, hanya 10 persen yang berhasil. Kita berikan kesempatan, tidak semua orang bisa jadi start up. Tugas pemerintah itu memfasilitasi saja, kita cari ahli-ahlinya. Kita rekrut orang-orang hebat untuk memfasilitasi start up itu,” ucap Gus Ipul.

Baca juga: Debat Perdana Pilgub Jatim, Khofifah Usung Millenial Job Center, Gus Ipul Andalkan SMK dan Mas Metal

Puti Guntur Soekarnoputri sebagai cawagub Gus Ipul menambahkan, pemerintah bertugas untuk memediasi dan memfasilitasi lewat perbankan dan teknologi keuangan.

“Pemerintah memediasi dan memfasilitasi lewat perbankan dan financial technology sehingga mereka makin berkembang. Yang harus dilakukan yaitu konektivitas, kita mendorong mereka, membantu UMKM,” kata Puti.

Puti pun memberi contoh di Surabaya. Ada sejumlah perempuan yang menjadi pahlawan ekonomi lewat start up.

“Ada contoh misalnya di Surabaya, ada pahlawan ekonomi di mana isinya perempuan-perempuan. Lewat start up, mereka dapat meningkatkan daya beli dan daya ekonomi melalui produk yang dibeli,” tutur Puti.

Pernyataan tersebut lantas didebat oleh pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Menurut Khofifah, start up itu harus dilihat sesuai kualifikasinya.

“Kita harus lihat, fasilitasi itu bukan yang sudah establish. Yang kelas menengah kita beri stimulasi, harus dibikin kualifikasi seperti itu,” ucap Khofifah.

Kemudian Emil menambahkan bahwa start up digital itu bisa bertahan karena memiliki modal besar, bukan karena usahanya yang stabil.

Start up digital itu bisa survive karena diberi modal besar, bukan karena usahanya benar-benar stabil,” kata Emil.

Baca juga: Dalam Debat Pertama Pilgub Jatim, Puti dan Emil Adu Argumen soal Gizi Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com