Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Andalkan 4 Destinasi, Sudirman Bakal Bentuk Kluster Wisata

Kompas.com - 10/04/2018, 14:57 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Kompas TV Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafi’i Maarif.

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Sudirman Said menjanjikan perubahan signifikan di dunia pariwisata jika kelak dipercaya menjadi gubernur.

Baik Sudirman maupun Ganjar bersepakat untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan.

Namun dua calon itu ternyata berbeda pandangan soal pengembangan wisata. Ganjar memilih fokus untuk mengembangkan 4 destinasi wisata, sementara Sudirman ingin membentuk kluster wisata.

"4 daerah wisata sudah di-review, tahun ini (rencana) dikerjakan. Ada Dieng, Borobudur, Sangiran, dan Karimunjawa," ujar Ganjar di Semarang, Selasa (10/4/2018).

(Baca juga : Ganjar: Itu Puisi 1987, Gus Mus yang Baca, Kenapa Ribut Sekarang? )

Pengembangan 4 destinasi wisata itu, telah didukung Kementerian Pariwisata yang ikut mempromosikan Borobudur ke tingkat dunia.

Sementara terkait peluang membawa turis mancanegara, Ganjar ingin membawa turis dari negara Timur Tengah ke Jateng. Menurut dia, banyaknya warga Jateng umrah ke Arab Saudi tidak sebanding dengan masuknya wisatawan Timur Tengah ke Jateng.

"Itu diupayakan agar bagaimana pulangnya bawa turis. Lalu penumpang Cruise misal di Pelabuhan itu ternyata pada gak mau turun, saya tanya itu karena gak ada event. Maka perlu meniupkan roh kegiatan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sudirman Said menilai Jateng berpotensi untuk menjual wisata seperti halnya Bali atau Yogyakarta.

"Pariwisata mesti digedor karena itu bisa dinikmati secara cepat. Begitu (wisata) hidup, usaha kreatif, kuliner akan hidup," kata dia.

(Baca juga : Soal Politisasi Puisi, Ganjar Ajak Warga Jateng Tabayyun )

Sudirman pun menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) seperti halnya di Yogyakarta dan Bali. Dua wilayah itu bisa menjadi contoh untuk melayani turis secara baik.

"Kita punya gak sekolah wisata di Jateng? Kita punya sekolah seni tari? Tapi, budaya melayani tidak sebaik Bali dan Yogyakarta," tuturnya.

Karena itu, pengembangan wisata harus kembali ke daerah itu apakah serius atau tidak. Selain itu, anggaran promosi wisata harus diperbesar untuk mengkampanyekan destinasi ungggulan. Promosi juga dapat melibatkan para pengusaha.

"Semua itu kembali ke daerahnya, saya lihat budget promosi wisata ini kecil sehingga perlu diperbesar," ucap mantan menteri ESDM ini.

"Karimunjawa katanya lebih indah dari Pulau Seribu, tapi jalan tergantung pada musim. Itu perlu ditangani, destinasi, promosi, dan SDM yang perlu disiapkan. Perlu melayani dengan baik. Kalau perlu Bali dilibatkan dalam melayani wisatawan di Jateng," tambahnya.

Untuk destinasi, Sudirman ingin Jateng membentuk kluster wisata. Dengan begitu, pengembangan wisata lebih mudah dan terukur.

"Kluster dibangun, misalnya kluster Prambanan, kluster Dieng, kluster Gununglawu, Kluster Karimunjawa dan sebagainya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com