BANYUMAS, KOMPAS.com - Senyum Parinah (50) mengembang ketika panggilan video dari ponsel putranya, Parsin (33), tersambung, Senin (9/4/2018) sore.
Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyumas, Jawa Tengah, ini masih berada di London, Inggris, dan akan segera dipulangkan.
“Alhamdulillah sehat, kemarin-kemarin sering rontgen, tapi sekarang sehat,” katanya setelah menjelaskan sempat sering merasa nyeri di bagian pinggul.
Parinah baru saja dibebaskan dari rumah majikannya di Brighton, Inggris, setelah diduga mengalami perbudakan karena dipekerjakan tanpa dibayar selama belasan tahun. Proses evakuasi Parinah dilakukan oleh kepolisian setempat berdasarkan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.
(Baca selengkapnya: Kisah TKI Parinah 14 Tahun Tak Ada Kabar, Kerja Tak Dibayar di Inggris (1))
Parinah mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk keluarga berkebangsaan Mesir di Arab Saudi bernama Alaa M Ali Abdallah pada tahun 1999. Dia masih rajin berkirim surat ke keluarga.
Dia lalu bak hilang ditelan bumi setelah sekitar tahun 2004 dibawa oleh majikannya pindah ke Inggris.
Selama hampir 19 tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab dan London, Parinah mengaku diperlakukan dengan baik oleh majikannya.
Namun, dia mengaku tidak diberi upah dengan layak dan tidak diperkenankan pulang atau berhubungan dengan keluarganya di Indonesia.
“Orangnya baik (majikan), tidak pernah diperlakukan kasar, tapi saya tidak boleh pulang, gaji tidak diberi, dan paspor ditahan sampai kedaluwarsa, tidak boleh diperbaharui. Kalau keluar rumah saja harus sama anaknya (majikan),” tuturnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan