Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNBK, Guru SMAN Karawang Pinjamkan Belasan Laptop

Kompas.com - 09/04/2018, 11:38 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sejumlah guru, panitia ujian, dan kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Karawang meminjamkan perangkat komputer untuk mensukseskan jalannya Ujian Nasional Perbasis Komputer (UNBK).

"Ada 15 unit yang dipinjamkan dari panitia, guru, dan kepala sekolah. Semuanya berupa laptop," ujar Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMAN 5 Karawang Dety Yulianti di SMAN 5 Karawang, Senin (9/4/2018).

Dery mengungkapkan, pihaknya tidak meminjam dari anak didik untuk pengadaan perangkat UNBK. Sebab, ia menilai justru merepotkan.

"Kalau pinjam dari anak didik atau orangtua justru repot mengurus izinnya. Dan khawatir ada kerusakan atau tercorat-coret," ungkapnya.

(Baca juga : Hari Pertama UNBK di Ogan Ilir, Siswa Sempat Tak Bisa Buka Soal)

Perangkat yang dipinjamkan tersebut, sambung Dety, digunakan sebagai client cadangan UNBK. Hal ini untuk mengantisipasi 200 client komputer yang digunakan UNBK.

"Hal ini untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sehingga, nanti jika ada perangkat (komputer) yang mengalami kendala, kami tidak perlu mencari-cari perangkat pengganti," tambahnya.

Di SMAN 5 Karawang, UNBK diikuti 563 siswa yang dibagi menjadi tiga sesi ujian. Sekolah ini menggunakan lima ruang yang dilengkapi lima server utama dan dua server cadangan.

"Pada sesi satu, alhamdulillah semuanya mengikuti (UNBK)," tandasnya.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Karawang Dwi Setyono Agus mengatakan, sekitar 12.900 siswa tingkat SMA di Karawang mengikuti UNBK.

 

(Baca juga : Terkendala Jaringan Internet, UNBK di SMKN 1 Nunukan Terlambat 1,5 Jam)

Dari 49 sekolah yang melaksanakan UNBK, empat di antaranya masih bergabung dengan sekolah lain, lantaran jumlah siswa kurang dari 30.

"Empat sekolah tersebut di antaranya SMA Bhineka dan SMA Tunas Dharma," ungkap Dwi.

Dwi mengatakan, biasanya dalam satu ruang terdapat 20 client komputer, satu pengawas, satu proktor, dan satu ahli IT.

"Namun jika dalam satu ruang terdapat lebih dari 20 siswa yang mengikuti UNBK, maka ada dua pengawas," tandasnya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak PLN dan Telkom untuk menghindari gangguan pemadaman listrik dan jaringan.

"Kami meminta kepada petugas Telkom untuk stanby jika ada gangguan jaringan," tandas Dwi.

Di tahun ketiga pelaksanaan UNBK, Dwi mengimbau kepada peserta didik untuk mengutamakan kejujuran. Sebab, dengan mencoba berbuat curang justru membuang-buang waktu.

"Waktunya kan terbatas, jika tengok kanan-kiri justru buang-buang waktu," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya sudah sedini mungkin menumbuhkan kejujuran, baik dari segi agama maupun pembelajaran.

"Ada beberapa mapel (di SMAN 1 Karawang) yang kalau ulangan ditinggal oleh guru pengampu. Mudah-mudahan ke depan akan bertambah pada mapel lain," harapnya.

Kompas TV Siswa di Dusun Jelok, Gunungkidul, harus menempuh jalan panjang untuk ikut ujian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com