Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor Terjang Cianjur, Sejumlah Rumah Rusak dan 1 Mobil Hanyut

Kompas.com - 08/04/2018, 16:53 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur kota Cianjur menyebabkan bencana banjir bandang hingga longsor terjadi di sejumlah kampung, Sabtu (7/4/2018) kemarin. 

Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, peristiwa bencana alam ini terjadi pada Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB. Bagian belakang 4 rumah di Kampung Pamoyanan, RT 02 RW 05, tergerus luapan air Sungai Cianjur. Begitupun di RT 002, RW 021, Kekurahan Pamoyanan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, bagian belakang dua rumah tergerus air.

Sementara di Kampung Munjul, RT 001 RW 007, Desa Sukamaju, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 9 unit rumah terendam banjir. Akibatnya, 3 rumah rusak berat karena posisinya berada di bantaran Sungai Cianjur.

Sementara di Jalan Yusuf Hasiru titik stasiun kereta sampai Jalan Amalia Rubini, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, air hujan menggenangi jalan akibat sistim drainase tidak berfungsi karena sedang dalam tahap pembangunan trotoar.

“Tidak ada korban Jiwa , sementara kerugian materil masih dalam perhitungan,” jelas pria yang akrab disapa Truno ini dalam pesan singkatnya, Minggu (8/5/2018).

Sedang di Kampung Hutan Wangun, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, tanah longsor menutupi badan jalan yang mengakibatkan akses dari Kecamatan Naringgul menuju Kecamatan Cidaun lumpuh.

“Tiang listrik PLN roboh akibat hujan deras yang mengguyur wilayah hukum Polsek Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Korban jiwa tidak ada,” jelasnya.

Di Kampung Warung Bawang, RT 04 RW 03, Desa Cibereum, Kecamatan Gugenang, hujan deras yang terjadi sejak pukul 19.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB mengakibatkan air masuk ke rumah warga akibat selokan tidak bisa menahan debit air yang tinggi.

Sejumlah rumah di kampung itu rusak akibat air setinggi 1 meter menjebol dinding dan menggenangi barang di dalamnya.

“Rumah yang terendam air atau masuk ke rumah kurang lebih 50 rumah,” jelasnya.

Baca juga : Banjir Bandang di Bogor, 1 Warga Tewas dan 12 Kendaraan Hilang

Bencana alam juga terjadi di wilayah Polsek Pacet. Hujan mengakibatkan benteng atau tebing milik Hotel Princes tepatnya di Kampung Bojong, RT 03 RW 02, Desa Batulawang, Kecamatan Pacet, Cianjur, ambrol tergerus longsor.

“Akibatnya, akses jalan tertutup menuju arah Batulawang. Longsor diakibatkan adanya curah hujan yang cukup lebat dan lama, sehingga mengakibatkan saluran air meluap,” jelasnya.

Sedang di Lembah Koi Kampung Tugaran, RT 03 RW 12, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, telah terjadi pohon tumbang dan tanah longsor yang menutupi akses jalan.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor itu," kata Truno.

Longsor juga terjadi di Jalan Raya Ciherang, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, tepat di seberang Jalan Rindu Alam 3 dan bersampingan dengan Lembah Bukit Lestari. Tembok setinggi 2 meter dan lebar 4 meter rubuh. Longsoran hanya sampai bibir jalan sehingga tidak memakan jalan.

Di wilayah Sukaluyu, sebuah kendaran terbawa hanyut air sungai akibat hujan deras. Kendaraan tersebut jenis Toyota Corolla warna biru metalik tahun 1995 Nomor Polisi F 181 MR milik Epul Saepuloh (27).

Baca juga : Dua Orang Terseret Banjir Bandang di Banyumas Raya

Peristiwa ini terjadi saat korban pulang kerja. Dalam perjalan pulang ke rumahnya, cuaca sedang hujan. Saat tiba di Sukaluyu, mobil yang dikendaai korban tiba-tiba terkena arus air dari sungai yang meluap ke jalan. Beruntung, saat kendaraan terbawa arus, korban langsung keluar untuk menyelamatkan diri.

Kompas TV Warga korban banjir di Lebak, Banten, mulai membersihkan rumah, Minggu (25/3) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com