GARUT, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) Rancabango 99 di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, yang dipimpin Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria diterjang banjir, Sabtu (7/4/2018) malam.
Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciojar dan Sungai Cikendi. Akibatnya, hampir seluruh bagian komplek pesantren tersebut tergenang air dengan kedalaman rata-rata 40 sentimeter.
Paling parah, genangan air terjadi di perumahan para guru yang ada di bagian komplek pesantren. Di lokasi itu, ketinggian air mencapai kurang lebih 1 meter.
Kepala Seksi Penyelamatan Non-kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Garut, Tubagus Agus Sofyan mengungkapkan, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi di luar kebiasaan, selama kurang lebih tiga jam.
(Baca juga: Dua Orang Terseret Banjir Bandang di Banyumas Raya)
Sofyan mengakui, banjir serupa juga pernah terjadi pada 2017 lalu. Namun, banjir kali ini masih terbilang tidak parah dibandingkan tahun lalu, di mana ketinggian air cukup tinggi karena tembok pembatas sungai dan komplek pesantren ada yang jebol.
"Tahun lalu lebih parah dari banjir sekarang. Sekarang tidak sampai menggenangi asrama santri, tapi ada tujuh rumah ustaz yang tergenang sampai 1 meter," kata Sofyan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (7/4/2018) malam.
Sofyan menyampaikan, sejak Sabtu sore Garut memang diguyur hujan yang cukup deras. Air mulai terlihat naik di Pesantren Persis setelah Maghrib.
Pihak pemadam kebakaran pun menurunkan satu unit mobil pemadam untuk menyedot air yang menggenangi kawasan pesantren.
"Kami sudah lakukan penyedotan. Mudah-mudahan di kawasan hulu sungainya hujan sudah reda, jadi air bisa cepat turun," kata Sofyan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.