Temui Paguyuban Petani di Klaten, SBY Terima Keluhan soal Kualitas Raskin

KLATEN, KOMPAS.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima keluhan tentang kualitas beras miskin (raskin) dari warga.

Keluhan itu disampaikan dalam Forum Komunikasi dengan Paguyuban Sahabat Petani Klaten di Rumah Joglo Kebon Dalem Lor, Jalan Manisrenggo No 70, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (7/4/2018).

SBY didampingi istri, Ani Yudhoyono, dan rombongan tiba di Rumah Joglo, Klaten, sekitar pukul 10.00 WIB, dengan menggunakan bus. SBY dan Ani Yudhoyono terlihat kompak memakai kostum serba biru.

Seorang warga Gantiwarno, Klaten, Gandung Sungkono, mengatakan, bantuan beras miskin yang diterima warga kualitasnya kurang baik. Selain rasanya tidak enak, raskin juga berkutu dan bau.

"Selama ini kualitas beras miskin yang diterima warga kualitasnya kurang baik," kata Gandung saat menyampaikan keluhannya di depan SBY dan Ani Yudhoyono, Sabtu.

Baca juga: Romahurmuziy: SBY Berikan Sinyal Dukung Jokowi pada Pilpres 2019

Ia berharap melalui forum komunikasi, bantuan beras miskin yang diberikan pemerintah untuk warga miskin kualitasnya baik.

Menanggapi keluhan itu, SBY menilai bahwa sebenarnya program beras miskin dari pemerintah tujuannya baik.

Namun, kalau kualitas beras yang diterima oleh rakyat jauh di bawah standar tentu harus diperbaiki.

"Secara konkret tolong tunjukkan beras untuk rakyat miskin yang dianggap tidak manusiawi atau seperti apa disampaikan kepada Ibu Bupati, kemudian teruskanlah ke pemerintah pusat, anggota DPRD, DPR RI juga bisa menyampaikan kepada Kabulog, Menteri Pertanian, seperti ini berasnya," jelas SBY sebelum meninggalkan acara.

"Mungkin ada yang salah, salah bagi atau salah distribusi, yang penting rakyat bisa menjelaskan dengan gamblang (jelas)," tambahnya.

Dengan penyampaian yang jelas, Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini yakin pemerintah akan mengerti dan memahami keluhan dari rakyat sehingga pemerintah dapat memperbaiki kualitas beras untuk rakyat miskin tersebut.

Baca juga: Cerita SBY Dikritik dan Disindir Gara-gara Subsidi