Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 2 Bulan Erupsi Kecil, Gunung Sinabung Kembali Meletus

Kompas.com - 06/04/2018, 23:12 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Hampir dua bulan terakhir, aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara hanya erupsi kecil saja. Namun Jumat (6/4/2018) petang, gunung api ini kembali meletus dengan tinggi kolom abu lebih dari 5.000 meter.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) dan Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung melaporkan, terjadi luncuran awan panas sejauh 3.500 meter ke arah ke tenggara dan selatan.

"Terekam di seismik gempa erupsi terjadi mulai pukul 16:07 sampai 18:00 WIB, dan masih berlanjut. Kesimpulannya, tingkat aktivitas Gunung Sinabung masih di level IV atau Awas," kata Kepala Pemantau Gunung Api (PGA) Sinabung, Armen Putra, Jumat (6/4/2018).

Armen kembali mengingatkan agar masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

(Baca juga : Fluktuasi Letusan dan Meneropong Isi Tubuh Gunung Sinabung )

"Kepada masyarakat yang bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu dari gunung supaya waspada terhadap potensi bahaya lahar," tambahnya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, letusan melontarkan abu vulkanik dan material piroklastik dengan tekanan kuat berwarna abu-abu gelap disertai awan panas. 

Hingga kini tidak ada korban jiwa karena di daerah zona berbahaya sudah kosong dari aktivitas masyarakat.

"Masyarakat yang berada di zona merah sudah mengungsi sejak lama dan sebagian sudah direlokasi. Aktivitas vulkanik tetap tinggi dan berpotensi terjadi letusan susulan," kata Sutopo.

Ia menjelaskan, sampai Maret 2018 terdapat 30 lokasi relokasi dengan proses pembangunan rumah bervariasi.

Ada tiga tahap relokasi untuk penanganan pascabencana erupsi Sinabung. Pertama, pemenuhan kebutuhan relokasi untuk 370 kepala keluarga (KK) di Siosar yang berasal dari tiga desa yaitu Desa Bekerah 112 KK, Sukameriah 128 KK, dan Simacem 130 KK.

(Baca juga : Abu Vulkanik Gunung Sinabung Melanda Tiga Wilayah di Aceh )

Di lokasi ini, selain rumah, dibangun pula sarana pendukung, fasilitas umum, dan fasilitas sosial bagi warga.

Tahap kedua, pemenuhan kebutuhan relokasi mandiri untuk 1.655 KK dan 181 KK data tambahan yang berasal dari empat desa yaitu Desa Gurukinayan 778 KK, Kutatonggal 108 KK, Berastepu 611 KK dan Gamber 158 KK. 

Di tahap kedua ini, masyarakat memeroleh bantuan dana rumah dan bantuan lahan usaha tani.

"Metode yang digunakan untuk membangun rumah adalah relokasi mandiri yang tersebar di 22 hamparan," ungkap Sutopo.

Secara teknis, pelaksanaan pembangunan rumah didampingi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak) dari Kementerian PUPR.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com