Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DMI Kembangkan Masjid Bersejarah Jadi Wisata Religi

Kompas.com - 06/04/2018, 18:33 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dewan Masjid Indonesia (DMI) berencana mengembangkan wisata religi berbasis masjid.

Hal itu dilakukan karena banyak masjid memiliki nilai sejarah dan menjadi simbol munculnya peradaban Islam di Indonesia.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Syafruddin mengatakan, pihaknya sudah melakukan riset tentang masjid-masjid yang mengandung nilai sejarah di Indonesia.

Rencananya, pengembangan wisata religi berbasis masjid itu akan dimulai dari Cirebon, Surabaya dan Malang.

"Sudah ada risetnya. Seluruh Indonesia kita sudah riset, sudah ditentukan. Yang kita utamakan sekali itu yang pertama adalah Cirebon dan Jawa Timur. Jawa Timur itu Surabaya dan Malang," katanya saat meresmikan Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (6/4/2018).

Baca juga : Di Tengah Restorasi, Masjid Bersejarah Era Ottoman di Yunani Terbakar

Tidak disebutkan ada berapa masjid yang akan dikembangkan menjadi wisata religi. Syafruddin mengatakan, masjid-masjid yang memiliki nilai sejarah itu kebanyakan ada di Jawa. Terutama masjid-masjid yang berkaitan dengan Wali Songo (Wali Sembilan).

"Karena Wali Songo, jualannya cepat sekali kalau Wali Songo itu. Karena ini terkenal di seluruh dunia," katanya.

"Masjid-masjid bersejarah di Jawa yang paling banyak. Di luar Jawa sebagian," imbuhnya.

Pria yang juga menjabat sebagai wakil kepala Polri itu mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk pengembangan wisatanya.

"Kita akan bekerja sama dengan Menpar (Menteri Pariwisata) untuk menjadikan masjid yang punya sejarah, punya peradaban Islam panjang akan kita jual melalui wisata religi berbasis masjid," katanya.

Baca juga : Titip Pesan ke DMI, Ulama Arab Saudi Ingin Masjid Indonesia Dijaga sebagai Pemersatu Umat

Diharapkan, dengan berkembangnya wisata religi berbasis masjid itu, Indonesia akan menjadi pusat perdaban Islam dunia. Pihaknya mengaku sudah merencanakan pembangunan pusat perdaban Islam di Indonesia.

"Sehingga ujungnya nanti pembangunan pusat peradaban Islam di timur. Ini sudah dirancang dan di Indonesia. Jadi kiblat Islam itu tidak hanya ke Jazirah Arab, tapi juga di Timur. Di Indonesia timurnya," katanya.

Kompas TV Protes Pemasangan "Metal Detector" Berakhir Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com