Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Alami Gizi Buruk, Bayi Vania Kondisinya Membaik dan Dapat Perhatian Khusus Dinkes Batam

Kompas.com - 06/04/2018, 08:50 WIB
Hadi Maulana,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


BATAM, KOMPAS.com - Vania Atta Kafari, bayi yang berusia 11 bulan 25 hari di Batam, Kepulauan Riau, dinyatakan mengidap kasus gizi buruk. Bahkan, dari kasus ini, kini Vania mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam.

Sampai saat ini perkembangan Vania mulai membaik dan kesehatannya mengalami kemajuan positif.

Berat badan Vania pun saat ini telah meningkat sekitar 0,5 kilogram, dari sebelumnya ketika didiagnosis mengalami gizi buruk pada Jumat (5/1/2018) seberat 4,1 kilogram.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Didi Kusumarjadi mengatakan, pihaknya sudah menangani sejak kali pertama kasus ini ditemukan dan kini kondisi Vania mengalami perkembangan positif dengan berat badan menjadi 4,6 kg dari sebelumnya 4,1 kg.

Meskipun demikian, kondisi Vania masih jauh dari kata normal. Sebab, umumnya anak berusia satu tahun memiliki berat badan di kisaran 10 kilogram dan sudah mulai berjalan. Sementara Vania baru mulai belajar merangkak.

"Sampai saat ini Vania terus kami pantau dan kami dampingi saat kontrol ketika pasien melakukan berobat jalan ke RSUD Embung Fatimah," kata Didi, Kamis (5/4/2018) malam.

Baca juga: Derita Lintang, Bayi Dua Bulan Penderita Ensefalokel, Kelainan di Kepala

Untuk kontrol sehari-hari melalui kontrol kecukupan makanan tambahan dilakukan oleh Puskesmas Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung, yang membawahkan kediaman Vania di kawasan Kavling Puri Brata Indah, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Makanya, kondisinya terus membaik dan berat badannya terus bertambah," ucap Didi.

Dokter Gizi Sei Puskesmas Sei Lekop Nefriyanti mengaku, kasus yang menimpa Vania lebih pada tidak cocoknya produk susu yang diberikan kepadanya sehingga menyebabkan alergi pada kulit Vania. Alergi ini menyerang daya tahan tubuhnya hingga menyebabkan gizi buruk.

"Jadi bukan karena pola makan, melainkan karena kesalahan asupan susu yang dikonsumsinya," kata Nefriyanti.

Nefriyanti juga menyebutkan bahwa gizi buruk yang menimpa Vania juga menyebabkan dirinya terdiagnosis mengalami TBC karena daya tahan tubuhnya lemah.

"Awalnya orangtua juga tidak mengetahui hal ini. Begitu orangtuanya memeriksa alergi yang diderita Vania kepada dokter spesialis anak di Sungai Panas, Batam Centre, Batam, pada Jumat (5/1/2018) lalu, dari sanalah diketahui kasus gizi buruk ini," jelasnya.

"Bahkan Vania sempat dirujuk ke RSUD Embung Fatimah selama 12 hari untuk menjalani pemeriksaan lanjutan," ujar Nefriyanti.

Maka dari itu, Nefriyanti menegaskan bahwa gizi buruk yang dialami Vania tidak sama dengan kejadian yang terjadi di Asmat, Papua. Sebab, Vania bukan kekurangan asupan makanan, melainkan alergi dari susu yang dikonsumsinya.

"Bisa dikatakan, Batam bebas dari gizi buruk," tuturnya.

Baca juga: Bayi Kembar 3 Lahir Prematur, Sang Kakak Alami Gangguan Napas

Kompas TV Sang bayi sempat terlilit tali pusar ibunya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com