BATAM, KOMPAS.com - Vania Atta Kafari, bayi yang berusia 11 bulan 25 hari di Batam, Kepulauan Riau, dinyatakan mengidap kasus gizi buruk. Bahkan, dari kasus ini, kini Vania mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam.
Sampai saat ini perkembangan Vania mulai membaik dan kesehatannya mengalami kemajuan positif.
Berat badan Vania pun saat ini telah meningkat sekitar 0,5 kilogram, dari sebelumnya ketika didiagnosis mengalami gizi buruk pada Jumat (5/1/2018) seberat 4,1 kilogram.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Didi Kusumarjadi mengatakan, pihaknya sudah menangani sejak kali pertama kasus ini ditemukan dan kini kondisi Vania mengalami perkembangan positif dengan berat badan menjadi 4,6 kg dari sebelumnya 4,1 kg.
Meskipun demikian, kondisi Vania masih jauh dari kata normal. Sebab, umumnya anak berusia satu tahun memiliki berat badan di kisaran 10 kilogram dan sudah mulai berjalan. Sementara Vania baru mulai belajar merangkak.
"Sampai saat ini Vania terus kami pantau dan kami dampingi saat kontrol ketika pasien melakukan berobat jalan ke RSUD Embung Fatimah," kata Didi, Kamis (5/4/2018) malam.
Baca juga: Derita Lintang, Bayi Dua Bulan Penderita Ensefalokel, Kelainan di Kepala
Untuk kontrol sehari-hari melalui kontrol kecukupan makanan tambahan dilakukan oleh Puskesmas Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung, yang membawahkan kediaman Vania di kawasan Kavling Puri Brata Indah, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
"Makanya, kondisinya terus membaik dan berat badannya terus bertambah," ucap Didi.
Dokter Gizi Sei Puskesmas Sei Lekop Nefriyanti mengaku, kasus yang menimpa Vania lebih pada tidak cocoknya produk susu yang diberikan kepadanya sehingga menyebabkan alergi pada kulit Vania. Alergi ini menyerang daya tahan tubuhnya hingga menyebabkan gizi buruk.
"Jadi bukan karena pola makan, melainkan karena kesalahan asupan susu yang dikonsumsinya," kata Nefriyanti.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.