Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Algooth Putranto

Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

Faktor Jokowi atau Restu SBY-Cak Imin, Siapa Kuat di Pilkada Sumut?

Kompas.com - 05/04/2018, 16:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERLAHAN namun pasti, pesta politik Sumatera Utara semakin menarik untuk menjadi salah satu rujukan peta politik menjelang Pemilihan Presiden 2019. Hasil Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara 2018 penting karena merupakan penyumbang suara yang tidak sedikit di tingkat nasional.

Dari sisi populasi, Sumut berada di posisi keempat setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masih jauh lebih besar dari Banten, apalagi Jakarta. Dengan besarnya jumlah populasi, cukup mudah memahami pentingnya Pilkada Sumut bagi peta politik nasional.

Pilkada Sumut atau Pilgub Sumut menjadi menarik karena drama yang menimpa salah satu calon gubernur (cagub), Jopinus Ramli (JR) Saragih. Bermodal restu dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), JR Saragih menggandeng Ance Selian, yang merupakan Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PKB) Sumut.

Sayang, pasangan tersebut akhirnya gagal melaju karena persoalan ijazah SMA milik JR Saragih yang dinyatakan KPU tidak memenuhi syarat. Tidak cukup di situ, usut punya usut, rupanya soal ijazah pun seajaib dengan pangkat militer Bupati Simalungun sejak 2008 tersebut.

Nasib JR Saragih boleh dibilang tragis cenderung dramatis karena persoalan ijazah kemudian diputuskan KPU menjelang laga pilkada dimulai, belum lagi status tersangka yang disematkan akibat pemalsuan ijazah tersebut.

Belum cukup kejutan itu datang, JR Saragih yang kehilangan perahu politiknya tiba-tiba menambatkan dukungan kepada pasangan calon Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Dia juga mengajak seluruh relawannya turut serta.

Kontan pernyataan itu membuat seluruh pengurus Partai Demokrat kaget dan segera menyatakan dukungan JR Saragih kepada pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus sekadar aspirasi pribadi, bukan keputusan partai.

Wajar Partai Demokrat panik, pernyataan JR Saragih diutarakan tak lama setelah dinonaktifkan sementara dari jabatan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) dan digantikan oleh Herry Zulkarnaen Hutajulu sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat.

Ke mana dukungan Demokrat dan PKB akan sangat penting bagi dua calon yang bertarung di Pilkada Sumut. Dengan modal 17 kursi milik Demokrat dan PKB, pasangan yang mendapat dukungan tersebut dapat lebih yakin memenangi pertarungan di Sumut.

Jika berhitung dukungan, sejauh ini pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus termasuk paling minim dukungan partai. Keduanya hanya bermodal dukungan PDI Perjuangan dan PKPI yang merepresentasikan 19 kursi di Sumut.

Bandingkan dengan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang berbekal dukungan lima partai sekaligus, yaitu Gerindra, PKS, PAN, Golkar, dan Nasional Demokrat (Nasdem). Total dukungan untuk pasangan ini mencapai 50 kursi atau setengah dari jumlah kursi di DPRD Sumut.

Jika berhitung dengan sandaran statistik, sudah bisa dipastikan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah selayaknya Goliath. Apalagi sejarah partai pendukung mereka dominan di Sumatera Utara.

Kita tidak boleh lupa bagaimana pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho menang dengan dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan PKB pada pilkada sebelumnya.

Sayang memang, karier keduanya berada di ujung yang sama, yaitu dicopot dari jabatan gubernur gara-gara kasus korupsi. Syamsul Arifin masuk bui pada 2012, kemudian digantikan Gatot yang selanjutnya menang Pilkada Sumut 2013 bersama Tengku Erry Nuradi dengan dukungan PKS, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Patriot, dan PKNU. Gatot pun dicopot pada 2015.

Peran SBY-Cak Imin

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com