Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Seusai Tenggak Miras Oplosan, Pembuluh Darah Organ Dalam Gus Bonek Pecah

Kompas.com - 05/04/2018, 08:52 WIB
Fitri Rachmawati,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com — Penyebab pasti kematian Ida Bagus Gede Graha Bhakti Prajaniti Subali alias Gus Bonek (24), pemuda asal Abian Tubuh, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih tanda tanya.

Gus Bonek dilaporkan tewas seusai pesta minuman keras (miras) bersama delapan rekannya, Selasa (3/4/2018) malam.

Atas permintaan keluarga, Gus Bonek diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, Rabu (4/4/2018). Dari hasil otopsi dilaporkan, beberapa pembuluh darah organ dalam korban pecah.

“Dari hasil otopsi beberapa pembuluh darah, baik di jantung, di hati, maupun beberapa organ dalam, terdapat pendarahan. Untuk lebih mengakuratkan penyebab kematiannya, kami ambil sampelpotongan bagian dalam organ tubuhnya untuk memastikan penyebab kematiannya,” kata Kapolres Mataram AKBP Muhammad.

Dia juga mengatakan bahwa kasus ini merupakan kasus pertama pada 2018.

“Setahu saya, tidak pernah ada korban meninggal karena miras di Kota Mataram,” ujarnya.

Baca juga: Gus Bonek Tewas Seusai Tenggak Miras Oplosan

Di tempat kejadian perkara, Muhammad menambahkan, ditemukan botol minuman keras. Jadi, diduga kuat yang bersangkutan overdosis menenggak miras.

“Meskipun demikian, untuk kepastiannya, kami masih menunggu hasil laboratorium forensik di Bali karena peralatan di Bhayangkara Polda NTB kurang,” ucapnya.

Dia juga belum bisa memastikan, apakah dalam minuman ada kandungan zat lain. Sebab, berdasarkan laporan hasil otopsi, hampir semua organ dalam korban mengalami pendarahan.

Sementara itu, keluarga yang masih berduka telah menerima kematian korban dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada kepolisian, apa pun hasilnya.

“Tolong jangan ambil gambar jenazahnya sebelum ditutup, kasihan dia,” ujar Ayu, keponakan Gus Bonek.

Ayu terus terisak selama otopsi berlangsung. Berkali kali dia menyeka air matanya.

“Bawakan dia kain panjang, kantong mayat itu tetap kami tutup kain panjang,” pinta Ayu kepada keluarganya melalui telepon seluler.

Gus Bonek adakah anak bungsu, adik dari ibunda Ayu. Mereka sangat dekat karena usia mereka tak terpaut jauh. Selain itu, korban sangat ramah dan baik kepada keluarga.

Paman korban, Ide Wayan Supite, mengatakan bahwa keluarga masih menunggu hasil pemeriksaan sampel organ dalam korban di Laboratorium Forensik Bali untuk memastikan penyebab kematian Gus Bonek.

Terkait dengan waktu pemakaman jenazah, Wayan Supite masih menunggu keputusan keluarga besar mereka.

Baca juga: Ini Sanksi Adat di Buton bagi yang Konsumsi dan Jual Miras

Kompas TV Perusakan terjadi setelah ada peristiwa tujuh orang tewas akibat minum miras oplosan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com