Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran, Bandara Kertajati Bisa Layani 5 Penerbangan Domestik

Kompas.com - 04/04/2018, 22:52 WIB
Reni Susanti

Editor

MAJALENGKA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, bisa melayani mudik dan penerbangan haji pada pertengahan 2018.

Kepastian itu disampaikannya seusai meninjau kesiapan langsung proyek bandara, baik dari sisi darat maupun udara.

Budi mengatakan, hingga 1 April 2018, progres Bandara Kertajati menyentuh 92 persen. Sedangkan pembangunan akan rampung pada awal Mei 2018. Di bulan yang sama, bandara ini akan menggelar soft launching. Grand launching sendiri akan dilakukan Juni 2018.

"Kami sudah koordinasikan dengan Dirjen Perhubungan selesai bulan Mei dan soft opening kita ingin buka di minggu ketiga Mei. Dan mudik lebaran kita upayakan nanti bisa kita lakukan grand opening juga," kata Budi dalam rilisnya, Rabu (4/4/2018).

‎"Kita ingin undang Presiden (Joko Widodo) untuk bisa lakukan grand opening. Karena ada beberapa nilai yang dibanggakan dari segi pendanaan, kecepatan pengerjaan," lanjut Budi.

(Baca juga : Abdul Halim Diusulkan Jadi Nama Bandara Kertajati)

Dia menyebut, di awal pengoperasian khususnya mudik nanti, Bandara Kertajati bisa melayani penerbangan domestik di lima kota. Kota -kota itu yaitu Medan, Surabaya, Bali, Makassar, dan Balikpapan atau Samarinda.

Progres pembangunan Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat mencapai 92 persen.KOMPAS.com/Putra Prima Perdana. Progres pembangunan Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat mencapai 92 persen.
Sedangkan untuk haji dimana kloter pertama akan terbang pada 15 Juli akan dilayani juga dari bandara ini. Minimal tujuh penerbangan yang akan mengangkut dari dua daerah di Jawa Barat.

"Akan ada tujuh fligt, minimal mencakup dua kabupaen di Jawa Barat yakni Majalengka dan Sumedang," imbuhnya.

Dia menuturkan, untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan maskapai Garuda Indonesia. Pesawat Airbus 330 dipersiapkan untuk melayani para calon jamaah haji asal Jawa Barat ini.

"Mudah-mudahan bisa segera terealisasi," jelasnya.

Sebelum benar-benar melayani penerbangan komersil, Menhub berpesan pada operator Bandara yakni AP II. Pertama operator diminta menempatkan para pekerja yang profesional. Kedua, uji coba penerbangan yang bisa terus dilakukan sebelum benar-benar melayani penerbangan komersil.

(Baca juga : Gara-gara Domba Ternak, Bandara Kertajati Batal Validasi Instrumen Pendukung Penerbangan)

Terakhir, operator harus bisa mempersiapkan teknologi yang saling terintegrasi. Misalnya sistem tiketing dan bagasi yang harus bisa diberikan perhaian khusus.

Direktur BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, setelah 24 Mei 2018, bandara tersebut sudah bisa melayani penerbangan secara reguler. Artinya, penerbangan komersil baik itu untuk mudik dan haji bisa dilakukan dari bandara yang memiliki identitas burung merak tersebu.

"Sebenarnya setelah 24 ini kita sudah bisa dioperasikan secara komersial. Sekarang kita terus menjalin bersama airlines dan penumpang. Ada enggak marketnya? Demandnnya ada enggak? Kalau ada dan airlinesnya mau melayani ya sudah jalan," tuturnya.

Pengerjaan landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jabar. Dok Humas BIJB Pengerjaan landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jabar.

Proyek Percontohan

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com