Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Ekstasi dari Belanda Pakai Bitcoin, Mahasiswa Ditangkap

Kompas.com - 04/04/2018, 16:56 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Semarang, Jawa Tengah berinisial CP (21) diciduk tim Badan Narkotika Provinsi (BNNP) Jawa Tengah.

CP dibekuk atas dugaan penyalahgunakan narkotika dengan membeli ekstasi dari Belanda.

Kepala BNNP Jawa Tengah Brigadir Jenderal Tri Agus Heru menjelaskan, CP ditangkap saat berada di sebuah kedai di wilayah Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Semarang, akhir bulan Maret lalu. Setelah digeledah, tas yang digunakan CP ditemukan satu buah amplop berisi plastik.

“Di dalam plastik isinya 9 butir narkotika jenis ekstasi,” ujar Tri Agus, saat konferensi pers di kantornya, Rabu (4/4/2018).

Agus menerangkan, CP mendapatkan ekstasi melalui pembelian secara online. Mahasiswa asal Bandung itu, lanjut dia, menggunakan mata uang virtual atau bitcoin untuk membeli 9 butir ekstasi itu dengan transaksi senilai Rp 800.000.

Setelah membayar, pengiriman ekstasi itu kemudian dikirim melalui jasa ekspedisi. Temuan itu kemudian terbongkar berkat komunikasi dengan pihak Bea Cukai Tanjung Emas Semarang.

“Paket dari Belanda itu dikirim lewat jasa pos,” ucapnya.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas, Tjerja Karja Adi menambahkan, pengiriman narkoba melalui jasa ekspedisi oleh CP dilakukan dua kali. Namun lolos pada kesempatan pertama atau pada Desember 2017 karena kemasan barang sulit terdeteksi.

Selain CP, petugas BNN juga sebelumnya menangkap pengedar narkotika jenis sabu seberat 5 gram. Dari penangkapan itu, tim mengamankan seorang inisial S alias Pleweh (41), warga Kelurahan Bonorejo, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Dua orang tersebut saat ini masih ditahan sementara di rumah tahanan milik. Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika dan Pasal 132 ayat (1) UU yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com