Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Jateng, Panwas Temukan 3.068 Pemilih Bermasalah

Kompas.com - 04/04/2018, 16:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Panwaslu Kabupaten Semarang menemukan 3.068 pemilih bermasalah dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Panwas pun meminta KPU setempat untuk menindaklanjutinya.

Ketua Panwaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto mengatakan, temuan ini merupakan pencermatan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Semarang dan jajarannya terhadap data formulir model A.1.A-KWK atau DPS yang disusun oleh KPU Kabupaten Semarang.

"Untuk selanjutnya kami lakukan validasi dan pencermatan kembali satu persatu by name, by address. Mana yang potensi ganda, meninggal, pindah domisili, ubah data, tidak dikenal, bukan penduduk, TNI/Polri dan warga belum cukup umur yang masuk DPS," ungkap Agus, Selasa (4/4/2018).

Menurut Agus, percermatan terhadap DPS dilakukan sejak DPS diumumkan 24 Maret hingga 2 April 2018 lalu. Hasil pencermatan itu kemudian di uji ke lapangan dengan mendatangi melalui RT dan RW setempat guna memastikan validitas data.

(Baca juga : Di Kendal, Ada 17.414 Orang Meninggal Masuk Data Pemilih Pilkada )

Sesuai Undang-undang dan peraturan Bawaslu Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota bahwa hasil pengawasan selanjutnya ditindaklanjuti melalui rekomendasi perbaikan.

"Rekomendasi tahap pertama telah disampaikan pada 29 Maret 2018 ditanggapi secara positif dan ditindak lanjuti KPU Kabupaten Semarang. Untuk rekomendasi kedua tanggal 3 April 2018 kami berharap temuan DPS ini juga akan ditindaklanjuti,” ujarnya.

Sementara itu Komisioner Panwaslu Kabupaten Semarang Divisi SDM dan Kelembagaan, Mohammad Talkis mengungkapkan, elemen ketidakcocokan data pemilih DPS meliputi pemilih meninggal 1.033 orang, ganda 385 orang, pindah domisili 905 orang.

Kemudian ubah data 645 orang, tidak dikenal 80 orang, bukan penduduk 7 orang, TNI 3 orang, Polri 6 orang dan belum cukup umur yang masuk DPS 4 orang.

Selain itu pemilih tidak lengkap elemen data pemilih, dalam pengawasan DPS ini pihaknya juga mendapatkan sejumlah warga yang belum terdaftar di DPS. Jumlah pemilih yang belum terdaftar di DPS 1.669 orang.

(Baca juga : Cocokkan Data Pemilih, KPU Surakarta Datangi Rumah Warga Mulai Besok )

"Kalau rekap data pemilih bermasalah di DPS jumlah totalnya 3.068 pemilih, sedangkan jumlah pemilih yang belum terdaftar di DPS ada 1.669 warga," kata Talkis.

Ia menambahkan, Panwaslu Kabupaten Semarang mulai 24 maret hingga 7 april 2018 mendatang, telah membuka Posko terpadu Pengaduan Daftar Pemilih secara berjenjang.

"Sesuai dengan marwah Bawaslu dalam menjaga hak pilih di seluruh negeri, ke depan harapan kami data dan daftar pemilih ketika menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) semua masyarakat yang memiliki hak pilih terakomodir dengan baik," tuntasnya.

Kompas TV Partai Demokrat menilai pernyataan Prabowo Subianto tak bisa dilepaskan dari upaya menggaet pemilih di tahun politik saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com