Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Ahli Waris Pemegang Saham Kapal Perjalanan Haji, Pria Ini Tuntut Bagi Hasil

Kompas.com - 04/04/2018, 14:27 WIB
Raja Umar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Armija (72), warga Desa Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, kembali menemukan lembaran saham asli yang diberikan kepada perusahaan pelayaran Arafat, kapal haji pada tahun 1969. Lembaran saham dengan nomor 000102 itu tertera modal yang diberikan oleh orang tuanya sebesar Rp 500.

“Lembaran asli saham itu diberikan oleh ayah kepada saya untuk disimpan pada 1970, dari dulu saya simpan dengan baik karena tidak tahu mau memberitahukan kepada siapa,” kata Armija kepada wartawan, Rabu (4/4/18).

Lembaran saham asli atas nama ayahnya, almarhum Tgk Mahjidin yang beralamat di Desa Lamtimpeung, Kecamatan Teungkop Darussalam, Banda Aceh, tertera total modal sebesar Rp 560 juta, terbagi atas 1.120.000 saham, dengan rincian tiap pemegang saham memberikan Rp 500.

“Setiap ada pemberian sahan seharusnya ada pembagian hasil dari keuntungan, karena ini jelas bisnis komersial pelayaran kapal perjalanan jemaah haji, tapi dari dulu orang tua saya tidak tidak mendapat apa-apa,” katanya.

Baca juga : Izin Penyelenggara Haji dan Umrah Dicabut, Kantor Abu Tours Disegel Polisi

Menurut Armija, lembaran saham asli yang tertera harganya Rp 500 itu dibeli oleh Tgk Mahjidin kala itu sebesar Rp 50.000. Di sudut bawah bagian kanan lembaran saham asli itu terlihat dengan jelas tanda tangan Brigjen Roeshan Roesli, selaku direktur utama perusahaan pelayaran Arafat itu.

Baca juga : Akhirnya Izin Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abu Tours Dicabut

Armija menjelakan, sejarah perusahaan pelayaran haji atau PT Arafat terkubur setelah Departemen Perhubungan RI secara resmi menutup perjalanan haji dengan menggunakan kapal laut pada tahun 1978. Di antara pemilik saham juga muncul sejumlah nama pejabat negara, di antanya Haji Adam Malik, wakil Presiden Indonesia pada saat itu dan Jenderal Besar AH Nasution.

“Pembekuan PT Arafat itu jelas dilakukan karena kebijakan negara, seharusnya pemerintah menyelesaikan dulu dengan pemilik saham kapal haji, sementara PT Arafat dengan kami pemilik saham belum ada penyelesaian apa-apa sampai saat ini,” ujarnya.

Kompas TV Peringatan Haul Kyai Haji Hasyim Muzadi dilakukan di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com