Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Akad Nikah Tanpa Mempelai Wanita yang Keracunan Jamu

Kompas.com - 03/04/2018, 12:10 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com — Pesta resepsi pernikahan yang hendak digelar di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/3/2018), gagal.

Hari sakral berkesan bahagia yang dinanti-nanti sepasang mempelai serta keluarga mereka justru berakhir pilu. Akad nikah tetap dilaksanakan, tetapi tanpa mempelai perempuan.

Belakangan diketahui, sang pengantin wanita, Umi (22), kritis setelah diduga meminum jamu di rumahnya itu di RT 001 RW 003.

Pada Minggu (1/4/2018) malam, Umi meminum jamu bersama bibinya, Manisih (40), warga Desa Karangbener RT 003 RW 002, Bae, Kudus. Keduanya mendadak keracunan lalu dilarikan ke RSUD dr Loekmono Hadi, Kudus.

Nyawa bibinya tak tertolong, sedangkan Umi dirawat intensif karena kondisinya kritis.

Tenda berikut panggung pernikahan masih terpasang di rumah korban. Hanya saja, kursi tamu sudah ditumpuk. Tak ada aktivitas resepsi pernikahan. Suasana lengang. Mereka tengah berduka.

(Baca juga: Unik, Pernikahan Dua Mempelai Anies dan Jokowi di Madura)

Sumarni (35), kakak Umi, mengatakan, meski adiknya masih di rumah sakit, pada pagi harinya, akad nikah tetap berlangsung walau tanpa kehadiran mempelai perempuan.

Setelah itu, mempelai pria, Imam Sutopo, langsung menuju rumah sakit untuk menjaga Umi.

"Akad nikah tetap berlangsung. Namun, tanpa Umi karena dia dirawat di rumah sakit. Jadi, akad nikah hanya mempelai pria dan wali," ungkapnya ditemui di lokasi.

Menurut Sumarni, pada Minggu malam, saat sejumlah kerabat sibuk mempersiapkan pesta pernikahan, Umi dan bibinya minum jamu.

"Saat itu saya memang mendengar jika adik saya bersama Bibi Manisih sedang minum jamu. Infonya jamu itu dibeli dari Pasar Dawe Kudus," kata Sumarni.

Sumarni sendiri mengaku tak tahu-menahu jenis jamu yang diminum tersebut. Sepengetahuannya, jamu itu sepaket dengan lulur pengantin. Jamu itu diseduh dalam satu gelas cangkir.

"Umi lebih dulu menenggak jamu itu. Baru dicicipi sedikit, Umi sudah mengeluh rasanya tidak enak. Jamu itu praktis ditinggal begitu saja di meja," ungkapnya.

Melihat hal itu, Manisih lantas menenggak habis jamu dalam cangkir itu. 

"Ndi nek ora doyan, tak ombene (Mana, kalau tak doyan, biar saya minum)," ucap Sumarni menirukan ucapan Manisih.

(Baca juga: Pernikahan Unik, Pengantin Ini Diarak Keliling Kota Gunakan Mobil Damkar)

Tak berselang lama, mulut Manisih mengeluarkan busa. Kondisi itu bersamaan dengan Umi yang muntah-muntah. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD dr Loekmono Hadi.

Aris Jukisno, Kabid Pelayanan RSUD dr Loekmono Hadi, menyampaikan, kedua korban masuk ke RSUD dr Loekmono Hadi sekitar pukul 23.15. Karena kondisinya yang kritis, keduanya menjalani perawatan di IGD.

"Manisih masuk dalam keadaan koma. Kami sudah melakukan berbagai upaya, tetapi tak tertolong. Sekitar pukul 23.40 Manisih meninggal dunia," kata Aris.

Aris mengatakan, sejauh ini kondisi Umi membaik. Semula dirawat di IGD, tetapi kini telah dipindahkan ke Ruang Boegenvil. 

"Sudah sadar. Saat ini masih dalam perawatan. Diagnosisnya karena keracunan. Adapun sampel jamu akan diambil untuk diuji di laboratorium," ungkapnya.

KBO Satreskrim Polres Kudus Iptu Asnawi mengatakan, polisi masih mendalami kasus tersebut.

"Kasus ini masih dalam lidik, belum bisa disimpulkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com