Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Remaja yang Kesakitan Setiap Bergerak dan Ayah yang Tinggalkan Pekerjaan demi Merawat

Kompas.com - 03/04/2018, 08:00 WIB
Slamet Priyatin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Ossy Mardhianti (14) merengek. Dia ingin minum.

Sang ayah, Sutomo (44), bergegas mengambilkan gelas berisi air dan meminumkannya kepada Ossy.

Di atas dipan kecil di kamar berdinding kayu berukuran 2x3 meter di RT 2/RW 01 Kelurahan Tunggulrejo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Ossy biasa rebah.

Badannya kurus, tatapan matanya kosong. Dia hanya bisa merengek jika membutuhkan sesuatu karena kesulitan menggerakkan tubuhnya yang sakit.

Sutomolah yang setia menungguinya, melayani kebutuhan anaknya, mulai dari mengambilkan minum, makan atau melayaninya saat hendak buang air.

(Baca juga: Suami Istri Lansia "Ngontel" Setiap Hari dari Hutan ke Kota Antar Anaknya yang "Down Syndrome" ke Sekolah)

Sejak divonis menderita kanker tulang sejak September 2017, Ossy tak bisa lagi sekolah. Terakhir kali dia duduk di kelas VIII SMPN 1 Kendal.

“Ossy, tidak bisa kemana-mana. Dia bisanya hanya rebahan,” kata Sutomo, Senin (2/4/2018).

Menurut Sutomo, anak sulungnya itu divonis mengidap penyakit kanker tulang sejak September 2017.

Awalnya, penyakitnya itu diketahui setelah lutut Ossy membengkak lalu diperiksakan ke dokter. Oleh dokter, anaknya itu dirujuk untuk dibawa ke Rumah Sakit Muwardi Solo. Setelah menjalani pemeriksaan, Ossy lalu diketahui mengidap penyakit kanker tulang.

“Awalnya, dia terjatuh saat ikut lomba balapan karung tujuh belasan di sekolahnya, SMPN 1 Kendal. Dia mengaku sakit, tetapi masih beraktivitas. Tapi setengah bulan kemudian, lutut kakinya membengkak dan kemudian seperti sekarang ini,“ ungkap Sutomo sedih.

(Baca juga: Baku Tembak dengan KKB di Tembagapura, Satu Personel TNI Tewas)

Supaya dirinya bisa merawat anaknya di rumah, lanjut Sutomo, terpaksa dia meninggalkan pekerjaannya di pabrik kayu sehingga kini menjadi pengangguran. Kalau tidak punya uang untuk kepentingan sehari-hari, bapak beranak dua ini menjual ternak ayamnya.

“Sudah 9 tahun saya cerai dengan istri. Saya tinggal bersama orangtua. Di rumah, saya ternak ayam kampung,” ujarnya.

Sutomo sendiri mengaku telah dibantu oleh orang-orang yang mengetahui kondisi Ossy dari Facebook untuk memeriksakan kondisi sang anak atau menjalani kemoterapi di Solo. Biaya pengobatannya memakai Jamkesmas.

Suwito dari Sedekah Rombongan mengaku, sudah 6 kali mendampingi Ossy dan ayahnya saat kemoterapi di Solo.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kendal, Muryono, mengatakan, pihaknya akan mengajak sejumlah pihak untuk membantu Ossy.

"Kami akan berkoordinasi dengan beberapa pihak, di antaranya Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kendal supaya bisa membantu meringankan beban Ossy dan orangtuanya," ungkap Muryono di rumah Ossy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com