Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Keponakan Pakai Pisau, Perempuan Asal Sumba Ditangkap

Kompas.com - 02/04/2018, 21:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), membekuk seorang perempuan berinisial MIWD (45). Ia ditangkap karena diduga menganiaya keponakannya Azer Kedu Kodung (11) dengan sebilah pisau.

Wanita asal Desa Ringurara, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat itu menganiaya ponakannya yang masih duduk di bangku kelas VI SD, pada Minggu (1/4/2018).

Kapolres Sumba Barat AKBP Gusti Maychandra mengatakan, kejadian itu bermula ketika Azer sedang memarut kelapa di bale-bale rumahnya.

Tak berselang lama, datanglah MIWD dengan membawa sebilah pisau dapur, dan langsung menyerang serta menganiaya Azer.

(Baca juga : Yudi Aniaya Bayinya hingga Tewas karena Kesal pada Sang Istri )

"Pelaku (MIWD) menyerang korban (Azer) dengan cara memukulkan pisau ke kepala korban. Keduanya ini tinggal satu rumah. Korban adalah ponakan dari pelaku," kata Gusti kepada Kompas.com, Senin (2/4/2018).

Melihat kejadian itu, seorang kerabat mereka berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Warga kemudian berdatangan dan membawa bocah tersebut ke Puskesmas Kabukarudi, karena wajahnya penuh dengan darah, akibat luka robek pada bagian kepala.

Saat Azer mendapatkan perawatan medis, warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Pos Pelayanan Polsek Lamboya. Setelah menerima laporan, polisi mendatangi rumah korban dan mengamankan pelaku MIWD.

"Saat ini, pelaku dan barang bukti sebilah pisau dapur berwarna hitam telah diamankan oleh tim dari Polsek Lamboya, untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," tutupnya.

Kompas TV Sinta sang ibu kandung kini hanya bisa menyesali perbuatannya dibalik jeruji besi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com