Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikon Wisata Baru Pantai Koala dan Jembatan Emas Menunggu Dibenahi

Kompas.com - 01/04/2018, 07:30 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Masuk dalam sepuluh destinasi baru pariwisata nasional, Kepulauan Bangka Belitung terus memunculkan berbagai ikon yang menarik untuk dikunjungi.

Salah satunya, Pantai Koala dan Jembatan Emas yang berjarak lebih kurang 7 kilometer dari pusat Kota Pangkal Pinang.

Pantai Koala yang masih alami, mulai menjadi daya tarik wisatawan, setelah Jembatan Emas selesai dibangun dan dibuka untuk umum sejak beberapa bulan lalu.

Pantai Koala yang berpasir putih, banyak ditumbuhi pohon cemara dan kelapa, yang membuat suasana iklim tropis kian kentara.

Selain menikmati pemandangan alam, para pengunjung juga bisa memancing, berenang serta mencoba wahana permainan keluarga.

Baca juga : Tiga Menteri Perempuan ke Babel, Gubernur Harap Bisa Dongkrak Pariwisata

Kawasan wisata ini merupakan pintu masuk pelabuhan, sehingga lalu-lalang kapal-kapal nelayan bisa terlihat setiap saat.

Saat kondisi air laut surut, akan bermunculan pulau-pulau kecil yang bisa dikunjungi dengan berjalan kaki.

Jembatan Emas menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Pangkal Pinang dengan Kabupaten Bangka.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Jembatan Emas menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Pangkal Pinang dengan Kabupaten Bangka.
Jembatan emas yang melintas di Pantai Koala, selain sebagai ikon baru pariwisata Kepulauan Bangka Belitung, juga berfungsi sebagai jalur alternatif yang menghubungkan Pangkal Pinang dengan Kabupaten Bangka.

Sayangnya, objek wisata yang baru menggeliat ini belum dilengkapi prasarana yang memadai. Sejumlah tumpukan sampah tampak menutupi garis pantai.

Pengunjung asal Pelambang, Edi Virlade mengaku, kurang nyaman dengan sampah yang berserakan di kawasan pantai.

Baca juga : Wisatawan Keluhkan Banyaknya Sampah di Pantai Kuta

“Objek wisatanya bagus. Tapi sayang ada banyak sampah. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” ujar Edi yang datang berombongan menggunakan sepeda motor, Sabtu (31/3/2018).

Pengamatan Kompas.com, karena belum adanya pengelolaan khusus, kawasan wisata ini memang belum tertata dengan baik. Bahkan para pengunjung pun masih bisa datang tanpa dipungut biaya.

Tidak hanya tempat pembuangan sampah yang belum ada, pantai ini juga tidak memiliki sarana untuk bersih-bersih setelah berenang di laut.

Kebijakan dari pemerintah daerah diharapkan agar kombinasi wisata alam dan ifrastruktur megah ini bisa menyajikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com