Harga yang dibanderol bervariasi, mulai Rp 4.000 per buah sampai ratusan ribu rupiah.
Baca juga: Arab Saudi Ingin Larang Penjualan Suvenir Berbentuk Kabah
Bagi Bowo, yang paling membanggakan adalah pesanan dari petinggi-petinggi TNI di Indonesia.
"Jadi kebanggaan saya karena setiap serah terima jabatan di Akmil atau batalyon mana pun pakai hasil karya saya. Biasanya mereka pakai plakat untuk kenang-kenangan, lalu miniatur pedang, medali dan lainnya," kata Bowo.
Ia menyebut beberapa nama yang pernah memesan suvenirnya antara lain Kepala Satuan TNI AD Jenderal Mulyono, mantan Gubernur Akmil Jenderal Gatot Nurmantyo yang pernah menjabat Panglima TNI, mantan Gubernur Akmil Mayjen Eko Margiono yang baru saja dilantik menjadi Komandan Jenderal Kopassus, dan sebagainya.
Satu lagi kehormatan yang tidak pernah dilupakan adalah pesanan dari pasukan khusus Indonesia untuk misi perdamaian Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Baca juga: Nilai Penjualan Suvenir Asian Games Diharapkan Capai Rp 2 Miliar
Cinderamata yang didesain pun unik, berupa miniatur wayang kulit khas Indonesia.
"Cinderamata yang mereka pesan dari saya dibawa pasukan perdamaian PBB ke negara tujuan misi mereka. Desainnya khusus berupa wayang dari fiber dan plakat gunungan wayang. Tentu saya merasa terhormat," tutur ayah anak empat itu.
Omzet meningkat
Saat ini, usaha Bowo berkembang dengan rata-rata omzet Rp 1 juta per hari.
Dari hasil jerih payah ini, dirinya bisa membeli rumah dan menghidupi keluarga serta karyawan-karyawannya.
Meski tidak dipungkiri, lanjut Bowo, banyak kendala yang harus dihadapi selama mengembangkan usahanya.
Baca juga: Demam Asian Games Belum Terasa, DKI Gandeng Pengusaha Wanita Produksi Suvenir
Seperti harga bahan baku fiber yang terus merangkak naik, terlebih harga bahan tersebut mengikuti fluktuasi kurs dollar terhadap rupiah.
Bowo tidak hanya menerima pesanan, tetapi juga kerap diundang ke berbagai pertemuan untuk memberi motivasi usaha atau pelatihan membuat cinderamata.
Dia juga memiliki binaan kelompok usaha kecil untuk masyarakat di Kampung Kiringan, Kota Magelang dan Desa Pucang, Kabupaten Magelang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.