“Beckham cerita waktu kecilnya, dia punya cita-cita tinggi ingin jadi pemain bola. Lalu dibilangin tetangga saat usia 14 tahun bahwa dia tidak bakalan bisa. Lalu dia buktikan bisa jadi pemain bola,” ucapnya.
(Baca juga: Cerita Sripun Ajari Bahasa Jawa hingga Bikin David Beckham Tertawa (2))
Beckham pun menyemangati Ego untuk tidak berhenti belajar dan bekerja keras. Dengan begitu, cita-cita yang dikehendakinya bisa tercapai.
“Saya bercita-cita ingin menjadi pengusaha. Ingin membesarkan usaha nenek. Saya diminta belajar dan meraih impian,” ucapnya.
“Iya minta tanda tangan di foto (karikatur) saya,” ucapnya.
Setelah dari rumah Ego, Beckham kemudian menuju ke PAUD di dekat rumahnya.
Sementara itu, guru yang juga Wakil Kepala SMPN 17 Semarang Kurniawan Sutrisnadi mengatakan, Beckham tertarik mengunjungi rumah Ego karena profilnya yang menarik. Dua siswa, Ego dan Sripun, dipilih langsung oleh UNICEF dan Beckham dari 40 agen perubahan.
“CV Ego dan Sripundati itu menarik karena dari keluarga marginal. Tapi mereka punya semangat belajar tinggi dan masuk 3 besar,” ujar Kurniawan.
Sementara Ego, lanjut dia, setiap hari membantu membikin tas anyaman. Kala libur, Ego bahkan ikut bekerja serabutan untuk memenuhi nafkah keluarga.
“Kalau libur (Ego) jadi tukang batu,” tambahnya.
(Baca juga: Cerita Polisi Anak Pemecah Batu Cium Kaki Ayah, Dulu Tak Dianggap Kini Semua Datang Menyalami)
Ego dan Sripun merupakan salah satu agen perubahan di sekolahnya. Para agen itu sebagian besar adalah mereka yang menjadi korban bullying dan sebagian lainnya pernah menjadi pelaku bullying.
Bullying terjadi di lingkungan di sekolah. Tidak jarang antar siswa saling mengejek, bahkan memanggil seseorang dengan nama orangtuanya, lalu mengejek warna kulit.
“Semua itu masuk bullying dan itu pengaruh besar pada anak. Nah, Ego ini stigmanya paling nakal dan ternyata bisa diubah melalui pendekatan itu,” tandasnya.