Libur Paskah, 7.000 Penumpang Padati Pelabuhan Internasional Batam

BATAM, KOMPAS.com - Libur panjang sejak Jumat (30/3/2018) hingga Minggu (1/4/2018) mendatang benar-benar dimanfaatkan warga Batam untuk berlibur ke luar Batam, yakni Singapura dan Malaysia.

Hal ini terlihat dari padatnya penumpang di pelabuhan ferry internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, yang sejak Kamis (29/3/2018) malam kemarin.

Bahkan Jumat (30/3/2018) pagi tadi hingga siang ini kepadatan penumpang yang akan keluar ke Batam masih terlihat padat, khususnya penumpang tujuan Singapura.

Tidak saja warga Batam yang berpergian ke Singapura, warga dari Malaysia dan Singapura juga tidak sedikit yang berkunjung ke Batam.

Baca juga : Operasional Truk Besar Akan Dibatasi Saat Libur Paskah

Pantauan Kompas.com, penumpang lokal menuju Singapura mengalami lonjakan sangat drastis. Tampak antrian panjang penumpang di pintu keberangkatan dan kedatangan.

Pemandangan yang sama juga terlihat untuk tujuan Johor Bahru dan Setulang Laut, Malaysia.

Manajer Operasional PT Synergy Tharada yang merupakan pengelolah Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga mengatakan libur panjang kali ini, lonjakan penumpang lumayan tinggi.

Jumlah penumpang mencapai 7.000 orang per harinya, bahkan Kamis malam kemarin peningkatan penumpang terjadi sejak pukul 16.00 WIB hingga malam harinya.

Baca juga : Libur Paskah, Gunung Semeru Dipadati Ribuan Pendaki

"Jumat pagi ini, kepadatan kembali terjadi, baik penumpang yang masuk maupun penumpang yang keluar dari pelabuhan Internasional Batam," kata Nika Astaga, Jumat (30/3/2018).

"Rata-rata warga Batam yang menikmati libur nasional ini, berpergian ke Singapura dan Malaysia. Sementara wisatawan yang masuk ke Batam, rata-rata dari Singapura," ungkap Nika.

Menurut data sejumlah armada yang ada, lonjakan penumpang mencapai 3.000 per hari, dimana hari normalnya jumlah penumpang hanya berkisar 4.000 orang, baik dari Batam ke Singapura, ataupun sebaliknya.

"Biasanya lebih dari itu, seperti libur panjang kemarin, mendapai belasan ribu perharinya," jelas Nika.