Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kangen Keluarga di Malaysia, TKI Deportan di Nunukan Nekat Curi Motor

Kompas.com - 30/03/2018, 11:09 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Adam Muhammad (48) harus berurusan dengan pihak kepolisian karena kedapatan mencuri sebuah motor yang diparkir di depan masjid di Nunukan. Motor tersebut milik Sarijo (41), warga Jl Ujang Dewa di Nunukan.

Adam mencuri motor tersebut saat korban sedang melaksanakan shalat subuh dan kunci kontak masih terpasang di motor tersebut. 

"Pelaku melihat kontak tertancap di motor saat pemilik shalat di masjid. Lalu membawa motor tersebut kabur,” ujar Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M Karyadi, Kamis (29/03/2018).

Baca juga : Massa Bawa Peti Mati Tuntut Moratorium TKI ke Malaysia

Plat nomor motor, KT 2917 dipreteli dan dibuang untuk menghilangkan jejak. Motor dengan merek Yamaha Mio tersebut kemudian ditawarkan dengan harga Rp 3 juta. 

Polres Nunukan yang mendapatkan laporan pencurian motor kemudian menyisir informasi penjualan motor murah tersebut. Polres Nunukan memang mencurigai aktivitas penjualan motor murah tersebut. Dan benar saja, mereka mendapati pelaku berusaha menjual motor curiannya. 

Dalam keterangannya, Adam mengaku mencuri motor karena kangen pada keluarganya di Malaysia. Adam merupakan TKI yang dideportasi oleh pemerintah Malaysia pada Maret 2017 lalu.

Baca juga : TKI dari Malaysia Bawa Rice Cooker Berisi Bawang dan Narkoba

 

Adam sendiri bersama keluarganya sudah merantau ke Malaysia sejak usianya 2 tahun dan tidak pernah melihat kota kelahirannya di Banjarmasin. Di Malaysia, Adam bekerja sebagai buruh nelayan di kota Tawau. 

Dia mengaku semenjak dideportasi dari Malaysia, pekerjaannya di Nunukan tidak menentu. Dia juga bekerja sebagai buruh rumput laut untuk bertahan hidup. 

Kompas TV Imigrasi Malaysia mencatat setidaknya ada 744 ribu WNI yang tinggal dan bekerja secara ilegal di Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com