Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Sperma yang Terdampar di Lombok Timur, Dijarah Ekor dan Giginya, Akhirnya Dikubur

Kompas.com - 30/03/2018, 09:35 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Menurut ilmuwan, paus tewas karena tidak dapat cukup makanan.

Terdamparnya paus raksasa di Lombok bukanlah kejadian pertama, dijawasan Kecamatan Jerowaru saja telah tiga kali paus terdampar, masing masing tahun 2016 dan 2017 lalu, dengan beragam ukuran. Semua paus yang terdampar dalam keadaan mati.

Warga bahkan selalu berlomba lomba mengambil bagian tubuh paus dan minyak paus yang mereka percaya untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk digunakan untuk ilmu hitam.

“Saya pakai ini untuk obat, ini bisa untuk luka, sakit dalam juga kena santet obatnya minyak paus ini,” kata Rahman waga sekitar, yang mengaku sebagai pedagang obat pasar.

Petugas BPSPL mengatakan bahwa jenis paus ini tergolong langka, sehingga bisa menjadi bahan penelitian. Ditanya apakah ada kaitannya dengan ratusan paus yang terdampar di Australia pekan lalu, Adrajatun memprediksi bisa jad paus jantan ini terlepas dari komunalnya yang lain dan berasal dari Australia.

Baca juga : Mengapa Mamalia Laut Seperti Paus Berukuran Besar? Sains Jelaskan

 

“Bisa jadi seperti itu, karena memang mereka para paus ini kalau bermigrasi selalu bersama komunalnya, akan bermasalah ketika mereka terpisah,” katanya.

Kapolres Lombok Timur AKBP M. Eka Faturrahman mengatakan petugas kepolisian membantu petugas BPSPL menangani paus yang terdampar itu. Begitu pihaknya mendapat laporan langsung direspon oleh aparat kepolisian terdekat, Polsek Jerowaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com