Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Sperma yang Terdampar di Lombok Timur, Dijarah Ekor dan Giginya, Akhirnya Dikubur

Kompas.com - 30/03/2018, 09:35 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ini adalah hari ketiga bangkai paus jenis sperma yang tergolong langka berada di tepi pantai Tabuan, Desa Kwang Rundun, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Bau bangkai paus mulai menyengat, dan tersebar mengikuti arah angin.

“Yang kami khawatirkan paus malang ini makin membusuk dan berbahaya bagi warga, harus segera dikuburkan. Untung saja alat berat datang, meski telah petang, sekitar jam 18.00 wita, dan kami lakukan proses penguburan di sekitar lokasi,” kata Lalu Adrajatun, petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar wilayah kerja NTB, Jumat (30/3/2018).

Adrajatun mengaku lega telah mengubur bangkai paus sperma yang sudah tidak utuh lagi tersebut. Pasalnya, ekor dan gigi paus sudah dijarah oknum tidak bertanggungjawab di sekitar lokasi terdampar.

Sebagaimana diketahui, sejak Kamis (29/3/2018) petugas BPSPL telah menanti kedatangan alat berat tersebut. Sebelum dikubur, Kompas.com berkesempatan melihat kondisi paus jenis sperma itu dari jarak dekat. Tentu saja harus mengunakan masker dan tidak menyentuh bangkai paus.

Dijarah

Menurut Adrajatun, bobot paus mencapai 10 ton dengan panjang 9 meter. Kondisi paus tersebut memang sangat memprihatinkan. Ekornya telah dipreteli warga, kemudian punggung paus luka akibat karang.

Baca juga : Paus Sperma Sepanjang 9 Meter Terdampar di Perairan Lombok Timur

 

Di bagian perutnya tercabik cabik, dan yang paling parah seluruh gigi paus malang tersebut sudah dijarah.

“Mereka memotong ekor dan juga giginya, saya menangis melihat itu, kasihan, apalagi saya tahu paus itu dilindungi, karena itu saya melaporkan ini “ kata Sukarma atau Uken, pada Kompas.com.

Uken memang menelpon jurnalis di Mataram, agar segera menghubungi petugas untuk menyelamatkan paus itu. Uken sempat melihat paus itu masih bergerak lemah.

"Mungkin dia bisa selamat, tapi gelombang memang besar di pantai Tabuan ini. Tubuh paus terombang-ambing apalagi pantai ini berkarang, dia pasti luka-luka," kata Uken menghela nafas begitu dalam.

Dia melihat bahwa paus malang itu terombang ambing, sekitar 500 meter dari bibir pantai.  Dia juga mengatakan pada warga agar pausnya tidak diapa-apakan. Untungnya lokasi pantai ini jauh, sekitar 71 kilo dari Kota Kabupaten Lombok Timur sehingga belum banyak warga berdatangan. 

"Petugas telah menjaga paus itu, lega saya,” ungkap Uken.

Adrajatun juga mengaku lega cepat mendapatkan informasi dan langsung menangani paus tersebut meskipun jarak tempuh ke lokasi sangat jauh. Jika dari Mataram bisa lebih dari 100 kilometer, belum lagi jalan yang rusak menuju pantai Tabuan, Jerowaru itu.

Baca juga : Tak Ada Kelahiran Tahun Ini, Paus Balin Terancam Punah?

Warga tidak lagi mendekati paus dan menjarahnya karena petugas BPSPL, Petugas Satwas Pemkab Lombok Timur dan aparat kepolisian langsung mengumumkan di masjid kampung agar tidak mendekati paus, apalagi menjarah dan mengambil minyak dan darahnya, karena mengandung virus.

Diprediksi dari Australia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com