Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Kuno Berbentuk Segi Delapan di Kediri Ternyata Pilar

Kompas.com - 29/03/2018, 07:59 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Benda purbakala berbentuk segi delapan atau oktagonal yang ditemukan di Kediri, Jawa Timur, ternyata bukan umpak maupun lumpang, melainkan pilar.

Hal itu disampaikan oleh Eko Priatno, kepala Seksi Purbakala dan Museum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kediri.

"Ternyata pilar. Pilar batu oktagon. Mungkin seharusnya ada empat balok oktagon, tapi sisa dua," ujar Priatno, Rabu (28/3/2018).

Benda yang ditemukan itu terbuat dari batu andesit dengan lubang pada bagian tengahnya. Ada dua batu dengan model sejenis namun berbeda ukuran dalam temuan itu.

Masing-masing batu itu mempunyai ukuran tinggi 53 cm, lebar bawah 44 cm, lebar atas 35 cm, diameter lubang bawah 21 cm, kedalaman lubang bawah 12 cm, serta diameter lubang atas 13 cm.

Sedangkan batu ke dua berukuran tinggi 57 cm, lebar bawah 35 cm, lebar atas 33 cm, kedalaman lubang bawah 13 cm, diameter lubang atas 11 cm, kedalaman lubang atas 10 cm, serta diameter lubang bawah 13 cm.

"Lubang tengah itu untuk kuncian," Priatno menambahkan.

Baca juga : Diduga Bagian dari Candi, Batu Berbentuk Segi Delapan Ditemukan di Kediri

Batu andesit berbentuk segi delapan itu sebelumnya dianggap umpak hingga ambang pintu atau doorpel. Namun bentuknya yang berbeda sebagaimana penemuan umpak pada umumnya itulah sempat disebut benda tak lazim.

Pengungkapan itu setelah sebuah tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto datang di Kediri guna melakukan penelitian terhadap temuan itu.

Tim yang dipimpin Ahmad Hariri tersebut juga melakukan peninjauan terhadap struktur fondasi yang tersusun dari batu bata kuno yang saling silang. Batu oktagonal itu ditemukan di lokasi yang sama dengan fondasi ini.

Hasil peninjauan mengungkap struktur tersebut kategori benda cagar budaya. Batu bata kuno di lokasi itu rata-rata memiliki panjang 40 cm sampai 41 cm, lebar 20 cm-24 cm, serta tebal 7 cm-8 cm.

Batu bata itu mempunyai kesamaan karakteristik dengan batu bata kuno yang banyak ditemukan di wilayah Trowulan, Mojokerto, yang dikenal sebagai peninggalan Majapahit.

Penelitian pada lahan sawah seluas sekitar 1 hektar itu menemukan panjang fondasi yang membujur utara-selatan sepanjang 73 meter dan barat-timur sepanjang 47 meter.

Meski belum terungkap fungsi dan bentuk utuh fondasi itu, tim BPCB menduga kuat struktur itu bagian dari bangunan Situs Adan-adan. Situs era Kerajaan Kediri ini berada sekitar 200 meter dari lokasi penemuan.

"BPCB akan melakukan penelitian lanjutan." pungkas Priatno.

Sebelumnya, batu berbentuk oktagonal itu ditemukan bersama beberapa benda purbakala lainnya. Di antaranya juga ada batu balok andesit berelief dengan ukuran panjang 80 cm x lebar 42 cm serta tebal 21 cm.

Baca juga : Temuan Batu Bata Kuno Mirip Fondasi di Kediri Dipastikan Benda Purbakala

Benda purbakala itu ditemukan oleh pekerja yang sedang mengeruk tanah sawah milik Zaenudin, warga di Dusun Wonorejo, Desa Semanding, Kecamatan Pagu, sejak sebulan ini.

Saat ini benda-benda tersebut sudah diamankan dengan dipindah dari tempat aslinya dan dititipkan di kawasan Situs Adan-adan.

Wilayah Kediri terutama Kecamatan Pagu dan Kecamatan Gurah memang kerap ada penemuan benda purbakala. Itu tidak lepas dari sejarah panjang Kediri yang dikenal sebagai bekas wilayah kerajaan tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com