Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Sertifikat Sudah Diserahkan Semua, Tidak Ada Pengibulan

Kompas.com - 28/03/2018, 20:16 WIB
Andi Hartik,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo membagikan 5.153 sertifikat tanah di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3/2018). Sertifikat sebanyak itu untuk warga di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyinggung soal kritik pengibulan dalam pembagian sertifikat yang kerap dilakukannya di banyak daerah. Presiden  lantas meminta semua warga yang menerima pembagian sertifikat itu untuk mengangkat sertifikatnya.

"Sore hari ini diserahkan 5.153 sertifikat. Coba sertifikatnya diangkat tinggi-tinggi supaya kelihatan semuanya bahwa sertifikat sudah kita serahkan dan tidak ada pengibulan," kata Presiden  Jokowi di awal pidatonya.

"Sertifikatnya betul-betul diserahkan kepada ibuk semuanya. Jangan diturunkan dulu, belum saya hitung," imbuhnya.

Baca juga: Ini Cara Presiden Buktikan Sertifikat Lahan Bukan Program Pengibulan

Jokowi lalu menghitung sertifikat yang diangkat oleh para hadirin. Presiden  lalu memastikan bahwa sebanyak 5.153 itu benar-benar sudah dibagikan.

"Kalau tidak dihitung seperti itu, nanti ada yang bilang itu hanya pengibulan. Tidak dibagi, yang dibagi hanya di depan. Semuanya sudah pegang ya," ujar Jokowi.

Dia menjelaskan, pemerintah memiliki alasan yang kuat untuk mempercepat proses sertifikasi tanah warga. Hal itu karena banyak tanah warga yang belum bersertifikat.

Jokowi mengatakan, dari 126 juta sertifikat yang harusnya dibagikan, hingga saat ini terealisasi 52 juta sertifikat.

Karena itu, Presiden Jokowi menargetkan kepada jajarannya untuk mempercepat proses sertifikasi tanah warga. Pada tahun 2017, Jokowi menargetkan 5 juta sertifikat, tahun 2018 ditargetkan 7 juta sertifikat, dan tahun 2019 ditargetkan 9 juta sertifikat.

"Kenapa sertifikat prosesnya sekarang kita percepat, dan kita berikan kepada semuanya. Tahun kemarin target kita 5 juta untuk seluruh Indonesia. Tahun ini 7 juta untuk seluruh Indonesia, tahun depan 9 juta. Karena dari 126 juta sertifikat yang harusnya diberikan kepada masyarakat, sampai hari ini baru 52 juta. Sebanyak 52 juta dari 126 juta. Separuh saja belum ada," ucapnya.

Baca juga: Program Sertifikat Tanah Dinilai Dapat Menghindari Konflik Agraria

Menurut Jokowi, lambatnya proses sertifikasi tanah warga karena target dari pemerintah sebelumnya kurang. Karenanya, ia mematok target tinggi supaya sertifikasi tanah warga bisa segera tuntas.

"Karena sebelunnya hanya dibagi sertifikat itu tidak ada, 1 juta tidak ada. 400 sampai 600.000 setiap tahun. Kalau kita nunggu setiap tahun hanya 500.000, 600.000, 160 tahun baru rampung. Bapak mau, bapak ibuk," tutur Jokowi.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan bahwa penerima sertifikat pada kesempatan itu sebanyak 5.153 sertifikat.

"Dapat saya laporkan pada sore ini yang hadir bersama Bapak (Presiden Joko Widodo) adalah 5.153 penerima sertifikat," kata Sofyan.

Kompas TV Presiden Joko Widodo kembali menyerahkan 5.000 lebih sertifikat tanah kepada warga di empat kabupaten kota di Kalimantan Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com