Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Batu Bata Kuno Mirip Fondasi di Kediri Dipastikan Benda Purbakala

Kompas.com - 28/03/2018, 18:56 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com — Struktur batu bata kuno yang ditemukan di Dusun Wonorejo, Desa Semanding, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dipastikan bagian dari benda purbakala.

Hal itu dipastikan setelah tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) melakukan pemeriksaan awal dengan meneliti struktur tersebut, Rabu (28/3/2018).

"Bisa dipastikan memenuhi kriteria cagar budaya," ujar Kepala Sub-unit Penyelamatan BPCB Ahmad Hariri yang turun dalam penelitian, Rabu.

Penelitian itu mengungkap, batu bata kuno itu rata-rata mempunyai ukuran panjang 40-41 cm, lebar 20-24 cm, serta tebal 7-8 cm. Bentuknya mirip dengan temuan batu bata kuno di wilayah Trowulan, Mojokerto.

Baca juga: Diduga Bagian dari Candi, Batu Berbentuk Segi Delapan Ditemukan di Kediri

Batu bata itu tersusun secara saling-silang dan bertumpuk sehingga mirip fondasi. Struktur itu membujur ke arah utara-selatan sepanjang 73 meter dan lebar 47 meter untuk barat dan timur.

"Kalau panjang, kami hanya mengukur pada lahan terbuka saja," imbuh Hariri.

Penelitian itu memang hanya difokuskan pada lahan titik temuan. Kebetulan lahan seluas lebih dari 1 hektar itu tengah digali sedalam setengah meter oleh pemilik lahan untuk keperluan peremajaan tanah.

Sementara lahan sawah yang ada di sekitarnya masih ada tanaman tebu dan jagung.

Adapun untuk bangunan dan fungsi fondasi tersebut, tim peneliti belum bisa memastikannya karena membutuhkan tindakan lebih rinci.

Hanya saja, kalau dalam konteks sejarah, menurut Hariri, hal itu bisa ditarik pada temuan-temuan benda purbakala yang terdekat dengan lokasi temuan itu. Kebetulan dalam jarak 200 meter dari lokasi terdapat situs Adan-adan.

Pada situs Adan-adan terdapat aneka bentuk arca dan fragmen yang pada 2016 lalu pernah diteliti para arkeolog. Situs itu berasal dari abad ke-11 masa Kerajaan Kediri.

"Dugaannya, ada keterkaitan dengan situs Adan-adan," lanjutnya.

Baca juga: Begini Bentuk Batu-batu Purbakala Tak Lazim yang Ditemukan di Kediri

Meski demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang komprehensif. Pengkajian itu akan dilakukan oleh sebuah tim demi mengungkap struktur itu.

"Kami merekomendasikan penerjunan tim untuk mengkaji," kata Hariri.

Untuk keperluan penelitian lanjutan itu pula, BPCB melalui Pemkab Kediri meminta pemilik lahan sementara waktu untuk tidak beraktivitas di lokasi temuan.

Zaenudin, seorang pemilik lahan, mendukung langkah tersebut. Dia bahkan mengusulkan kepada tim peneliti untuk memberi tanda batas lokasi temuan untuk menghindari kerusakan akibat proses pengelolaan lahan.

"Lokasi mana saja yang akan diteliti, tolong dikasih tanda. Biar kami tahu," ujar Zaenudin.

Sebelumnya diberitakan, para pekerja yang menggali tanah sawah menemukan struktur batu bata kuno. Selain batu bata, juga ditemukan batu andesit berbentuk balok dan lumpang.

Batu yang mirip lumpang itu bentuknya juga dianggap tidak lazim, yaitu segi delapan atau oktagon. Saat ini dua benda berbentuk oktagon itu masih dalam penelitian.

Kompas TV Warga di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menemukan situs purbakala di tepian sawah dan diperkerikan merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com