Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingin Kembangkan Jeruk Nipis Khas Kuningan

Kompas.com - 27/03/2018, 10:10 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad mengembangkan jeruk nipis peras atau biasa disingkat "jeniper" yang merupakan produk minuman unggulan Kabupaten Kuningan.

Ridwan mengatakan, minat masyarakat terhadap "jeniper" memang cukup tinggi. Namun, para pengusaha kerap kesulitan untuk menjaga pasokan jeruk nipis lantaran keterbatasan lahan.

Ia pun menggagas agar perkebunan jeruk diperluas hingga ke daerah lain dan dikelola masyarakat. Hasil panen nantinya akan dibeli para pengusaha "jeniper" di Kuningan.

“Kendalanya kan bukan modal, tapi bahan baku. Permintaan tinggi, tapi suplai jeruk kurang. Ini bisa jadi gagasan, daerah yang belum ada upaya bisa ditanami jeruk yang nanti dibeli sama 'jeniper',” ucap Ridwan saat blusukan ke Kabupaten Kuningan, Senin (26/3/2018).

Baca juga : Kata Ridwan Kamil untuk Milenial, Cuekmu Hari Ini, Deritamu Masa Depan

Pria yang akrab disapa Emil itu berpendapat, "jeniper" punya potensi mendongkrak perekonomian masyarakat Jawa Barat. Ia pun menargetkan, "jeniper" dapat menjadi salah satu minuman khas Jawa Barat yang bisa diekspor ke luar negeri.

"Saya doakan 'jeniper' ini mendunia, bisa menjadi minuman khas dari Indonesia, saya minum ini rasanya dedeuieun (ingin lagi), harganya terjangkau, mudah-mudahan bisa mengalahkan minuman jeruk luar negeri yang terkenal itu,” ucap Kang Emil.

Dede Purnama, generasi kedua pemilik minuman dengan merek Jeniper mengatakan, produk tersebut sudah ia rintis sejak tahun 1996. Potensi ekonomi dari Jeniper pun cukup besar. Namun, kata dia, keterbatasan bahan baku kerap menghambat upayanya mengembangkan Jeniper.

Dede menuturkan, dalam sebulan ia membutuhkan minimal enam ton buah jeruk nipis berusia 2,5 bulan.

“Tetapi karena keterbatasan kadang (usia buah) dua bulan pun sudah dipanen. Makanya kami cukup sulit untuk melangkah ke pasar internasional,” ungkap Dede.

Baca juga : Komentar Ridwan Kamil soal Banjir Bandang di Kota Bandung

Saat ini pihaknya sudah rutin memproduksi 10 ribu botol kecil Jeniper siap minum dan 5.000 botol sirup Jeniper setiap pekannya. Permintaan pun bisa bertambah banyak memasuki hari-hari besar seperti Idul Fitri.

“Distribusi sekarang selain di beberapa daerah di Jawa Barat ada juga ke Jabodetabek dan Jawa Tengah. Kalau masalah suplai ini bisa teratasi rencananya tahun ini ekspansi ke Bali,” jelasnya.

Kompas TV Jawabannya ada dua, satu kepemimpinan, dua teknologi di Kota Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com