Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Bagian dari Candi, Batu Berbentuk Segi Delapan Ditemukan di Kediri

Kompas.com - 26/03/2018, 23:04 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Beberapa benda purbakala yang diduga bagian dari struktur candi ditemukan warga di Dusun Wonorejo, Desa Semanding, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Beberapa benda itu meliputi aneka ragam ukuran batu bata kuno, juga ada batu balok andesit berelief dengan ukuran panjang 80 cm x lebar 42 cm x tebal 21 cm.

Selain itu, ada dua benda purbakala berbentuk oktagon atau segi delapan dengan lubang di bagian tengahnya. Benda berbentuk oktagon ini berbahan andesit dengan ukuran yang berbeda.

Penemuan itu terjadi saat para pekerja melakukan pengerukan tanah sawah seluas sekitar 1 hektar milik Zainudin, warga setempat.

Baca juga: Memecahkan Misteri Situs Purbakala Liyangan di Lereng Gunung Sindoro

Penggalian yang berlangsung dalam sebulan ini bukan bagian dari ekskavasi benda purbakala, melainkan keperluan pengambilan tanah bahan bangunan.

Ironisnya, penggalian itu menyebabkan batu bata kuno menjadi banyak yang rusak, bahkan serpihannya berserakan. Ini diduga karena ketidaktahuan mereka atas penanganan benda purbakala itu.

Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Eko Priatna mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti latar belakang sejarah dari benda-benda yang ditemukan tersebut.

"Kita belum tahu itu bagian dari struktur pagar atau bahkan bangunan," ujar Eko saat ditemui di sekitar lokasi penemuan benda-benda tersebut, Senin (26/3/2018).

Bahkan untuk batu andesit dengan bentuk oktagon itu, pria yang banyak berkecimpung di bidang kepurbakalaan ini mengaku baru kali ini melihatnya sehingga keberadaan benda itu, menurut dia, cukup misterius.

Pengungkapan benda tersebut, menurut Eko, memerlukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto.

Dari penelitian itu juga nantinya akan turun rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan terhadap kawasan temuan dan benda purbakala itu.

Baca juga: Penasaran, Warga Berbondong-bondong Datangi Temuan Situs Purbakala

Hanya saja, kalau dilihat dari konteks lokasi, lanjut dia, kebetulan di wilayah Kecamatan Pagu dan Kecamatan Gurah kerap ditemukan benda purbakala. Di wilayah itu pula terdapat dua situs besar yang telah ditemukan lebih dulu, yaitu situs Adan-adan dan Tondowongso.

Situs Tondowongso yang berisi struktur bangunan suci berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi penemuan benda purbakala itu.

Situs tersebut terhampar luas sekitar 12 kilometer yang diyakini sebagai kompleks permukiman Hindu kuno yang diduga pada masa kekuasaan Sindok (929 M) hingga Kertajaya (1222 M).

Situs Tondowongso yang ditemukan pada 2006 dan situs Adan-adan yang diekskavasi pada 2016 hingga saat ini masih kerap dijadikan obyek penelitian oleh para ahli.

"Sehingga, diduga kuat temuan tersebut berkaitan dengan struktur dua situs besar itu," tambah Eko.

Sedangkan terhadap benda-benda purbakala itu, menurut dia, saat ini sudah dipindahkan sementara agar tidak turut rusak akibat penggalian. Selain itu, berkenaan dengan keamanan benda purbakala itu sendiri.

Disbudpar, menurut Eko, juga sudah melakukan pendekatan kepada pemilik lahan dan para pekerja dengan merekomendasikan penghentian sementara pengerukan hingga dilakukan penelitian.

Kompas TV Warga di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menemukan situs purbakala di tepian sawah dan diperkerikan merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com