Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek 70 Tahun Rawat Putrinya yang Lumpuh dan Tak Bisa Melihat

Kompas.com - 26/03/2018, 10:24 WIB
Defriatno Neke,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com — Seorang nenek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Halimah (70), tinggal bersama putrinya, Wa Jia (50), yang lumpuh sejak lahir dan tidak bisa melihat dengan sempurna.

Hidupnya yang miskin membuat nenek yang tinggal di Kelurahan Kampoenaho, Kecamatan Bungi, tersebut pasrah dengan keadaan dan hanya mengharapkan bantuan dari sanak keluarga dan para tetangga.

“Saya hanya tinggal berdua dengan anak saya. Kalau makan, ada yang bawakan beras, saya masak sendiri,” kata Halimah saat ditemui di rumahnya, Senin (26/3/2018).

Rumah panggung dari papan yang ditinggali keduanya terbuat dari papan yang sudah tidak terurus sama sekali.

(Baca juga: Harimau Bonita yang Misterius, Bangun Lagi Setelah Ditembak hingga Peluru Petugas yang Terus Mental)

Dinding rumahnya dan lantainya yang terbuat dari papan kayu sudah banyak yang jebol dimakan rayap. Di dalam rumah, terdapat puluhan kelapa yang sudah tua tergeletak di lantai.

Suami Halimah sudah lama meninggal. Hal ini membuat Halimah depresi dan kerap jatuh sakit.

“Anak saya ada 10, tetapi sudah meninggal semua, hanya dia ini (Wa Jia) yang masih hidup. Saya sudah lama hidup berdua dengan anak saya,” ujarnya.

Sementara itu, putrinya, Wa Jia, hanya duduk terdiam di rumahnya. Tak ada satu pun kalimat yang keluar dari mulutnya. Badannya kurus dan kulitnya mulai mengeriput.

(Baca juga: Kisah Haru Nuradi, Bocah Gagal Ginjal dan Tunarungu yang Ingin Jadi Tentara )

Seorang kerabatnya, Sebastiani, mengatakan, setiap hari aktivitas Halimah hanya menyapu di depan rumahnya saja dan memasak air di depan rumahnya.

“Pernah kami bawakan nasi yang sudah jadi, tetapi tidak dimakan, malah dibuangnya. Katanya takut diracun, jadi kami hanya bawakan beras, jadi dia masak sendiri,” ucap Sebastiani.

Dia menambahkan, keluarga hanya membawakan beras dan memberikan uang untuk kebutuhan sehari-harinya.

“Uang itu kadang dia beli ikan dan dia masak sendiri,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com