Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Ojek Termahal Lintasi Lumpur di Kecamatan Seko

Kompas.com - 25/03/2018, 09:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

MAKASSAR, KOMPAS.com — Video ojek termahal di Indonesia mencapai harga Rp 700.000 untuk melintasi jalan berlumpur menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Video tersebut beredar luas di media sosial.

Video tersebut langsung menjadi viral dan menuai berbagai tanggapan dari warganet. Pasalnya, kondisi jalan yang berlumpur ini sudah puluhan tahun setelah Indonesia merdeka tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah.

Warga yang tinggal di Kecamatan Seko harus memodifikasi motornya menjadi trail agar bisa melalui jalan berlumpur dan berkubang. Selain berlumpur, warga yang tinggal di Kecamatan Seko dan ingin membeli kebutuhan pokok juga harus mendaki gunung dan melewati beberapa anak sungai.

Tampak pada video yang beredar di medsos, warga Luwu Utara yang membeli kebutuhan pokok harus menempuh perjalanan hingga dua hari. Itu pun warga terbiasa menginap di tengah perjalanan.

Baca juga: Kronologi Pemerkosaan Siswi SMP oleh 21 Orang di Luwu

Kecamatan Seko merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Luwu Utara. Terdapat 12 desa di sana, letaknya berada di Pegunungan Kambuno yang berada 2.985 meter di atas permukaan laut.

Masyarakat Seko sejak dahulu menggantungkan hidupnya dengan bertani, berkebun, dan beternak kerbau. Daerah ini juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi terbaik, baik untuk jenis kopi robusta maupun arabika.

Menuju ke Kecamatan Seko, dari Kecamatan Masamba, warga terbiasa menggunakan transportasi motor ojek walaupun pemerintah telah membangun fasilitas bandara perintis yang berada di pusat Kecamatan Seko.

Jadwal penerbangan dua kali sepekan dan tidak berlangsung normal membuat warga tidak memilih moda transportasi pesawat.

Selain itu, pesawat jenis Casa hanya bisa mengangkut maksimal 24 orang sehingga warga harus membeli tiket jauh-jauh hari sebelum rencana penerbangan. Tarif tiket Masamba-Seko sebesar Rp 180.000.

Baca juga: Gempa Bumi Tektonik Guncang Luwu Timur

Meski lebih mahal, ojek seharga Rp 600.000 terpaksa menjadi pilihan mereka karena frekuensi yang lebih sering.

Menurut salah seorang warga Kecamatan Seko, Ullang yang dikonfirmasi via telepon selularnya mengatakan, kondisi jalan di Kecamatan Seko tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah. Dia berharap, pembangunan jalanan di Kecamatan Seko bisa di perbaiki oleh Pemerintah.

"Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, tapi jalanan di Kecamatan Seko tidak pernah diperbaiki. Kami warga terpencil makin tersingkirkan dengan kondisi fasilitas yang tidak pernah diperbaiki," katanya.

Ullang menjelaskan, kondisi di Kecamatan Seko bukan hanya melalui kubangan lumpur saja. Melainkan menanjaki gunung dan melewati beberapa anak sungai. Terkadang mengharuskan pengendara dan penumpang, saling bantu untuk mendorong motor dari jebakan lumpur.

"Paling cepat kami tiba di Perkampungan Seko, itu 8 jam dari pangkalan ojek Sabbang, namun tidak jarang kami harus menginap di tengah perjalanan kalo turun hujan. Itu tarif ojeknya Rp 700.000," ungkapnya.

Ullang menambahkan, rata-rata motor ojek di Kecamatan Seko dari motor bebek yang telah dimodifikasi bentuknya menjadi mirip motor trail dan menggunakan ban radial.

"Tarif ojek di Seko menjadi tarif ojek termahal di Indonesia. Bayangkan saja, sekali naik ojek penumpang dikenakan tarif Rp 600.000 hingga Rp 700.000. Tarif yang dipatok untuk penumpang tergantung dari melihat kondisi cuaca. Jika dalam kondisi normal, tarif ojeknya seharga Rp 600.000. Namun, saat kondisi cuaca buruk, hujan, tarifnya naik Rp 700.000," bebernya.


Kompas TV KPU Luwu menyatakan pasangan Buhari Kahar Muzakkar-Wahyu Napeng tidak lolos verifikasi calon bupati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com