Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Pasien yang Terdampak Gas Beracun Gunung Ijen Sudah Pulang

Kompas.com - 24/03/2018, 17:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Sebanyak 27 warga Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, yang sempat dirawat di Puskesmas Ijen karena menghirup gas beracun dari kawah Gunung Ijen sudah pulang.

Mereka adalah warga tiga dusun di Desa Kalianyar yang berada di bantaran Sungai Kalipait.

Dokter umum Puskesmas Ijen, dokter Dimas Andreanto mengatakan, pasien terakhir yang dirawat di puskesmas yang berada di kaki Gunung Ijen tersebut sudah pulang pada Jumat sore (23/3/2018).

Sementara, satu pasien yang dirujuk ke ICU RSUD Bondowoso sudah dipindahkan ke ruangan umum dan dijadwalkan akan pulang hari ini.

"Pasien atas nama David saat datang ke sini pada Rabu malam langsung kami bawa ke RSUD Bondowoso karena pingsan dan juga kejang. Jadi setelah mendapatkan fasilitas pertolongan pertama, kami bawa ke ICU termasuk juga untuk cek gas dalam darah," ujar dokter Dimas kepada Kompas.com, Sabtu (24/3/2018).

(Baca juga: Bupati Bondowoso: Kejadian Warga Terpapar Gas Beracun Gunung Ijen di Luar Perkiraan)

Menurut Dimas, rata-rata pasien yang datang mengeluhkan mual, pusing, tenggrokan tercekik dan juga kesulitan bernafas.

Jika tidak memiliki penyakit penyerta, biasanya pasien yang terkena paparan gas beracun paling lama dirawat dua hari.

"Gas beracun ini juga terhirup bisa sampai ke susunan syarat pusat. Jika tidak segera dihindari dan ditangani bisa membuat kejang dan juga kematian," kata dia.

(Baca juga: 100 Hektar Kubis Rusak Terkena Gas Beracun dari Gunung Ijen, Petani Merugi)

Untuk pertolongan pertama, menurut Dimas, jika ada masyarakat yang terpapar gas beracun sebisa mungkin harus menjauh dan menggunakan masker khusus atau kain yang dibasahi. Kain basah itu kemudian ditutupkan ke hidung, untuk menyaring udara yang dihirup.

"Jika hanya menggunakan masker kering ya enggak akan tahan. Jadi malam itu kami semua warga yang tinggal di sekitar puskesmas mengeluarkan semua air," ujar dr Dimas.

"Ditimba, diletakkan sepanjang jalan untuk masyarakat membasuh muka dan membasahi baju karena gas masih menempel di tubuh. Bahkan ada pasien yang sudah dua kali ganti baju, masih bau gas belerang karena memang gasnya terlalu pekat," kata dia.

Namun, walaupun pasien yang terdampak gas beracun sudah pulang, Dinas Kesehatan Bondowso tetap menyiapkan mobil ambulans.

Petugas kesehatan dan alat kesehatan tambahan di Puskesmas Ijen yang letaknya sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Ijen juga disiapkan hingga kondisi gunung Ijen kembali normal.

Kompas TV Paparan belerang terdampak di tujuh dusun yang berada di lereng Gunung Ijen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com