Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Kalipait, Si Cantik yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 24/03/2018, 08:11 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sungai Kalipait merupakan pemandangan yang indah dan unik meski ada gas beracun dari Kawah Ijen yang terkandung di dalamnya.

Jika biasanya air sungai berwarna bening, sungai Kalipait berwarna kuning kehijauan dengan buih yang banyak. Bau belerang yang keluar dari air Sungai Kalipait juga cukup kuat.

Sungai Kalipait mengalir melewati lembah bebatuan yang indah, bersebelahan dengan jalan raya dari Paltuding menuju pusat Kecamatan Ijen. 

Air terjun Sungai Kalipait juga menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi di kawasan Gunung Ijen. Berbeda dengan air terjun pada umumnya, air terjun Sungai Kalipait lebih landai dengan bebatuan yang cukup indah.

(Baca juga: Dampak Gas Beracun dari Ijen Menyebar hingga 7 Kilometer ke Bondowoso)

Air terjun ini berada di tepat di tepi jalan utama sehingga aksesnya sangat mudah untuk didatangi. Jaraknya pun tidak begitu jauh. Sekitar 1,5 kilometer dari Paltuding arah ke Bondowoso.

Saat Kompas.com singgah di air terjun Kalipait, Jumat (23/3/2018), terlihat seorang penjaga parkir yang berjaga di pintu masuk menuju air terjun sungai Kalipait. Cukup membayar tiket Rp 3000 rupiah dan parkir Rp 1000 untuk bisa masuk ke dalam kawasan air terjun.

Kemudian, tukang parkir yang mengaku bernama Bambang tersebut meminta Kompas.com memarkir kendaraan di dalam agar tidak terlihat dari jalan.

(Baca juga: Wisatawan Masih Bisa Melihat Keindahan Ijen, Berikut Imbauannya)

Seorang penjaga parkir di depan pintu masuk wisata Kalipait yang tetap buka walaupun pendakian di gunung Ijen di tutup karena keluarnya gas beracunKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Seorang penjaga parkir di depan pintu masuk wisata Kalipait yang tetap buka walaupun pendakian di gunung Ijen di tutup karena keluarnya gas beracun

Dia memastikan bahwa Sungai Kalipait dalam kondisi aman walaupun pendakian menuju kawah Gunung Ijen sudah ditutup sementara pasca mengeluarkan gas beracun Rabu malam (21/3/2018).

"Aman. Nggak apa. Yang tutup kan Ijen. Yang kemarin kena gas beracun nggak disini," katanya memastikan.

Tidak berapa lama, dua orang pengunjung datang bahkan mereka langsung mendaki melalui bebatuan menuju bagian atas air terjun.

Kepada Kompas.com mereka mengaku tidak tahu jika beberapa hari yang lalu sempat keluar gas beracun dari kawag Gunung Ijen dan ikut aliran sungai.

"Rencananya mau naik Ijen tapi ditutup. Sudah terlanjur ya main ke sini saja, ke air belerang," kata Faiz warga Banyuwangi kepada Kompas.com.

Sudarso, warga Sempol kepada Kompas.com menjelaskan air Sungai Kalipait tersebut nanti akan bermuara di air terjun Belawan yang berjarak sekitar 8 kilometer dari kawah Gunung Ijen dan bertemu dengan dua aliran sungai lainnya yaitu sungai Girimulya dan sungai dari daerah Pedati di desa Kalianyar.

"Di daerah Belawan sana banyak sumber air panas," jelasnya.

(Baca juga: Hirup Gas Beracun dari Kawah Ijen, Satu Orang Ditemukan Pingsan di Mobil)

Seorang petani memanen kubis lebih awal karena rusak terkena gas beracun. Lahan mereka berada dekat dengan bantaran sungai Kalipait. KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Seorang petani memanen kubis lebih awal karena rusak terkena gas beracun. Lahan mereka berada dekat dengan bantaran sungai Kalipait.

Ia juga menjelaskan jika banyak pengunjung yang menuju ke Gunung Ijen berhenti di sepanjang sungai Kalipait untuk berwisata atau sekedar foto karena pemandangannya memang sangat menarik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com