Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Bandung Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

Kompas.com - 24/03/2018, 06:17 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung berjuang untuk meraih mimpinya menjadikan Bandung sebagai pusat fesyen muslim dunia.

Berbagai cara pun dilakukan. Mulai dari program pelatihan hingga mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan fesyen ternama asal Bandung.

"Untuk memajukan fesyen kami bekerja sama dengan komunitas fesyen di Bandung. Termasuk mendukung brand-brand besar seperti Shafira," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kenny mengaku, saat ini pihaknya masih terkendala database komunitas fesyen yang ada di Bandung. Karena itu, tahun ini pihaknya mengebut pembuatan database.

(Baca juga : Jadi Penyumbang Terbesar Kedua, Fesyen Berharap Bisa Bersaing di MEA)

Dari database ini, sambung Kenny, pihaknya akan melakukan mapping untuk selanjutnya dilakukan pembinaan dan promosi. Tentunya semua program tidak akan saling menunggu, namun menjalankannya bersamaan.

"Kita lakukan database, tapi tim yang lain juga melakukan konsep pembinaan, sehingga berjalan cepat," ucap Kenny.

Selain itu, pihaknya mendukung brand-brand fesyen muslim asal Bandung yang sudah besar. Salah satunya Shafira, yang akan mengangkat konsep "Ngabaraga" yakni fesyen tahun 1920-1930an di Indonesia Fashion Week 2018.

Ngabaraga artinya jalan-jalan menyusuri Sungai Cikapundung, Bandung. Ngabaraga juga menunjukkan sebuah kawasan Braga yang berisi bangunan arsitektur Belanda yang dibangun sekitar tahun 1920-an.

Dengan mengangkat konsep dan dukungan ini, secara tidak langsung Bandung berupaya untuk semakin memperkenalkan fesyennya di Indonesia maupun dunia internasional.

Kepala Desainer Shafira, Sethyawan menceritakan, fashion show yang akan dibawa Shafira saat ini akan mengajak kecantikan tahun 1920-1930 hingga kecantikan Braga modern. Setidaknya ada 60 desain yang akan dibawakan.

"Uniknya kita gunakan kain atau tenun garut yang gunakan sutra asli. Dan kita memang cari daerah yang siap produksi. Kalo kainnya bagus tapi produksi sedikit, nanti keteteran," ungkapnya.

(Baca juga : Bandung Bersiap Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia)

Sebenarnya, konsep yang diangkat kali ini ada sentuhan ide dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sekitar tiga bulan lalu, pihaknya bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Saat itu, Ridwan menyarankan konsep art deco-nya.

"Bandung masih menjadi kota kreatif, memengaruhi fesyen," ucapnya.

Mimpi Bandung menjadi pusat fesyen muslim dunia sebenarnya sudah diungkapkan Ridwan Kamil sejak lama. Hal itu ditandai dengan 'deklarasi Bandung Pusat Fashion Muslim Dunia' pada 4 Oktober 2014.

“Kita akan terus kembangkan hingga menjadi pusat fesyen muslim di dunia. Bukan cuma fesyen, tapi juga kuliner, dan industri kreatif lainnya,” ujar Ridwan Kamil.

Tekad Kota Bandung untuk menjadi trendsetter fesyen muslim dunia dinilai wajar. Sebab, Kota Bandung memiliki modal besar untuk mendunia.

Selain karena ide-ide kreatif yang terus tumbuh, merek-merek terkenal asal Kota Bandung berhasil eksis di pasar nasional dengan pertumbuhan yang menggiurkan.

Kompas TV Menurut ekonom dari INDEF, peralihan dari toko konvensional ke digital bukanlah satu - satunya faktor retail gugur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com