Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dirja Saat Bertemu Sinta dan Penganiayaan terhadap Bayi Calista

Kompas.com - 23/03/2018, 20:29 WIB
Farida Farhan,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KARAWANG,  KOMPAS.com - Dirja (33) menampik tudingan turut menganiaya Calista, bayi berusia 15 bulan di Karawang. Ia pun bercerita tentang pertemuan dengan Sinta (27), ibu kandung Calista.

Dirja mengaku baru sebulan lalu bertemu Sinta di Terminal Tanjungpura, Karawang, saat sedang melamun dan menggendong Calista. Ketika itu, Sinta hanya membawa Calista dan keresek hitam besar berisi bajunya.

"Saya menanyakan dari mana mau ke mana, dan dia bilang pergi dari rumah mau ke neneknya. Sinta sempat menginap selama sehari semalam di rumah neneknya. Kemudian dia menelepon saya, minta diantar ke rumah orangtuanya," kata Dirja saat ditemui di rumahnya, Jumat (23/3/2018).

Sinta kemudian berubah pikiran. Dia tak mau menunjukkan alamat rumahnya.

"Saya takut ke rumah soalnya Calista suka dimasukin ke dalam tas dan dibekap oleh kakak saya," ujar Dirja menirukan ucapan Sinta.

Baca juga: Calista, Bayi Mungil Korban Penganiayaan Ibu Kandungnya

Dirja kemudian membawa pulang Sinta ke rumahnya di Kampung Iplik, RT 002 RW 012, Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

Dirja juga tak memprediksi bahwa Sinta akan tinggal hingga sebulan di rumahnya. Hanya saja, Sinta tidak mau pulang meskipun berulang kali dibujuk. Sinta juga tidak mau memberitahukan di mana alamat orangtuanya.

Akhirnya, Sinta tinggal bersama Dirja dan tiga anggota keluarga lainnya.

Meski demikian, Dirja menolak disebut pacar Sinta. Sebab, niat awal Dirja hanya menolong.

"Bukan pacar, saya niat ingin menolong," tutur Dirja.

Baca juga: Ibu Kandung Jadi Tersangka Penganiaya Bayi Calista

Banyak luka di tubuh Calista

Saat tiba di rumahnya, Dirja mengaku tubuh Calista sudah ada beberapa luka, misalnya di kedua paha. Ia mengaku keberatan jika disebut menganiaya Calista. Sebab, Dirja mengaku sayang kepada Calista.

"Tidak mungkin saya tega menyundut dengan rokok, apalagi melihat anak yang sedang sakit begitu," kata Dirja.

Bahkan, untuk berobat Calista, keluarganya terpaksa menjual satu domba dan emas tiga gram.

"Itu untuk bolak-balik ke rumah sakit. Saya juga yang bawa ke rumah sakitnya," ucapnya.

Baca juga: Diduga Dianiaya Pacar Ibunya, Bayi Calista Alami Luka di Sekujur Tubuh

Orang yang melihat langsung penganiayaan itu adalah Sarwi (48), ibu Dirja. Sarwi melihat langsung Sinta saat membenturkan Calista hingga kepala belakang anak itu mengenai tembok dan rak piring. 

"Gara-gara bayi itu merengek minta es krim ibunya. Kemudian saya bilang, 'Kasihan kalau ingin es, biar saja beli lagi'," ujar Sarwi.

Sarwi pun mengaku berulang kali meminta Sinta untuk tidak kasar kepada Calista. Ia mengaku memergoki Sinta mencubit Calista.

"Jangan galak-galak sama anak kecil," kata Sarwi.

Kompas TV 6 saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com