Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Gas Beracun dari Ijen Menyebar hingga 7 Kilometer ke Bondowoso

Kompas.com - 23/03/2018, 19:57 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kepala Resor Taman Wisata Alam Ijen KSDA, Sigit Ariwibowo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/3/2018), menjelaskan, dampak dari gas beracun yang keluar dari kawah Gunung Ijen dirasakan hingga lokasi sejauh 7 kilometer dari kawah Gunung Ijen, khususnya warga yang berada di bantaran Sungai Kalipait.

Sementara untuk tanaman yang berdampak gas beracun sejauh 4 kilometer dari kawah Gunung Ijen. Menurutnya, saat ini sudah ada tim khusus yang telah mengambil sampel tanaman yang terdampak gas beracun.

"Untuk hasil sampelnya masih dievaluasi dan saat dicek, sampel tanaman yang diambil di sekitar Sungai Kalipait ke arah barat masih ditemukan banyak material dari bualan, khususnya pada tanaman yang berdaun lebar. Material tersebut kan terbawa mengikuti lembah bersamaan dengan air sungai," jelas Sigit.

Saat ini, menurut Sigit, kondisi air kawah bagian atas masih dingin sehingga ada indikasi munculnya lagi bualan yang mengeluarkan gas beracun. Bualan atau letupan tersebut muncul karena air hujan yang membuat permukaan kawah yang panas menjadi dingin sehingga memunculkan bualan.

Baca juga : 100 Hektar Kubis Rusak Terkena Gas Beracun dari Gunung Ijen, Petani Merugi

Untuk pendakian ke puncak Gunung Ijen ditutup sementara, baik untuk wisatawan dan juga penambang. Saat ini, hanya ada petugas penjaga sulfur yang disiagakan di kawasan kawah untuk mengondisikan areal belerang dan menjaganya, jangan sampai terbakar, termasuk juga menginformasikan kondisi terkini di sekitar kawasan kawah.

"Petugas penjaga sulfur kami yang jaga di atas sudah terlatih untuk membaca arah mata angin. Dan, beberapa hari terakhir ini arah angin ke barat, yaitu ke Bondowoso. Nanti jika ada kemungkinan arah angin ke timur, kami meminta semua orang tanpa terkecuali untuk turun," tegasnya.

Selain itu, ada juga beberapa spanduk larangan untuk naik ke kawah Gunung Ijen. Spanduk tersebut sudah dipasang di beberapa titik, termasuk penjaga yang ditugaskan di pintu masuk Paltuding untuk memberitahu pengunjung yang masih datang.

Baca juga : Hirup Gas Beracun dari Kawah Ijen, Satu Orang Ditemukan Pingsan di Mobil

Sementara itu, Pak Sudi, salah satu petani Kubis yang ada di lereng Gunng Ijen kepada Kompas.com menceritakan, batu-batu yang ada di Sungai Kalipait dipenuhi dengan flek yang berwarna seperti karat besi.

"Banyak sepanjang sungai batu-batunya itu ada flek-fleknya. Kalau tanaman yang di tepi sungai ya kering semua, termasuk kubis yang saya tanam ini," jelas Pak Sudi sambil menunjukkan tanaman kubisnya yang kuning dan mengering.

Kompas TV Paparan belerang terdampak di tujuh dusun yang berada di lereng Gunung Ijen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com